Histidin
Histidin merupakan asam amino esensial yg diperlukan tubuh saat pertumbuhan utk
memperbaiki jaringan tubuh dan mengubah kelebihan glukosa mjd glikogen yg
diproses di dalam hati.
Histidin dikonversi
menjadi histamin, yg merangsang pengeluaran asam lambung. Tetapi juga sering
diperlukan suplementasi histidin sendiri pd usia lanjut, krn sering terjadi
gangguan sintesis dan penyerapannya oleh tubuh.
Definisi
Histidinemia adalah kondisi bawaan autosomal
resesif yang ditandai oleh kadar tinggi dari asam amino histidin dalam tubuh. Tingginya
kadar asam amino disebabkan oleh defisiensi enzim histidase, enzim yang
diperlukan untuk memetabolisme histidin yang bekerja pada kulit dan hati. Sehingga
meningkatnya konsentrasi histidin dalam darah, urin, dan cairan serebrospinal
dari yang semula 70-120 mikrometer (normal) menjadi 290-1420 mikrometer.
Kasus ini terjadi 1:
8600 hingga 1: 90.000 orang.
Kombinasi histidinemia dan komplikasi medis
saat atau segera setelah lahir (seperti kurangnya oksigen sementara) dapat
meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami cacat intelektual, masalah
perilaku, atau gangguan belajar.
Patofisiologi dan Penyebab
Histidinemia
disebabkan oleh mutasi pada gen HAL, yang memberikan instruksi untuk membuat
enzim yang disebut histidase -> Histidase merusak histidin ke molekul yang
disebut asam urocanic -> Histidase
aktif bekerja terutama dalam hati dan kulit.
Mutasi gen
HAL menyebabkan produksi enzim histidase yang tidak dapat memecah histidin
-> peningkatan kadar histidin dalam darah dan urin serta menurunnya kadar
asam urocanic di darah dan kulit.
Peningkatan
kadar histidin tidak memiliki efek negatif terhadap tubuh, sehingga banyak
penderita yg tidak menyadari kondisi ini. Sedangkan penurunan
kadar asam
uronat sebagai pelindung terhadap UV dan mediator UV-induced system
immunosuppression dapat mengakibatkan penyakit atau kelainan kulit pada
penderita histidinemia.
Gejala
Diagnosis
• Berdasarkan atas elevasi histidin dalam darah dan meningkatnya ekskresi
histidin serta asam imidazolepiruvat dalam urin
•
Imidazolepiruvat biasanya dideteksi dengan ferric chloride test
Terapi/Pengobatan
Terapinya
adalah dengan diet rendah histidin. Terapi ini dapat menurunkan kadar histidin
dalam darah. Caranya adalah dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung
kadar histidin cukup tinggi. Seperti pisang, anggur, daging (ayam/sapi), dll. Akan tetapi jarang ditemukan pasien-pasien dengan kondisi histidinemia
ini yang memerlukan terapi khusus (sekitar 99%).
Enzyme replacement : enzim histidase
telah dikemas didalam sel buatan selulosa-nitrat untuk tujuan ini. Enkapsulasi ini
dapat melindungi aktivitas histidase dan untuk menyediakan histidin secara in
vitro *
Sumber:
• Weller, F. Barbara. (2005). Kamus Saku Perawat ed.22. Jakarta:
EGC.
• Levy, Harvey. (2004). Histidinemia. pdf (Available at http:// www.orpha.net/data/patho/Pro/en/Histidinemia)
accessed November, 17th 2014.
• Andini, Ghesyka. (2011). Artikel Mengenai Asam Amino. (online)
Available at http:// www.scribd.com
accessed November, 17th 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar