Senin, 09 Mei 2016

ALBINISME


Definisi
Kata “albino” berasal dari bahasa Latin “albus” yang berarti putih. Merupakan penyakit herediter yang ditandai dengan kurangnya pigmen atau tidak adanya pigmen melanin pada kulit, rambut, dan mata, yang diikuti dengan berkurangnya ketajaman penglihatan, nistagmus,serta fotofobia.


Penyebab
Dalam keadaan normal, asam amino (tirosin) oleh tubuh diubah menjadi pigmen melanin.Pada penderita Albino terjadi kelainan metabolisme tiroksin. Sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan pigmen melanin sebagai pigmen warna. Sel penghasil melanin adalah melanosit, yang berada di epidermis kulit.



Jalur Biosintesis Melanin


Tipe-Tipe Albino

1.    Oculocutaneous albinism (OCA)
          a. OCA 1
Disebabkan karena enzim tyrosinase tidak aktif dan tidak ada melanin yang diproduksi, sehingga rambut berwarna putih dan kulit sangat terang.
Terdapat 2 tipe OCA1, yaitu OCA1A dan OCA1B.
-          Pada OCA 1A, enzim tyrosinase tidak aktif dan tidak ada melanin yang diproduksi, sehingga rambut berwarna putih dan kulit sangat terang.
-          Sedangkan pada OCA 1B, enzim tyrosinase aktif dan hanya sedikit melanin yang diproduksi sehingga menyebabkan rambut berwarna agak sedikit gelap hingga pirang, kuning atau bahkan coklat terang, karena terdapat sedikit pigmen di dalam kulit.

         
b. OCA 2 (P gene albinism)
          Disebabkan karena kekurangan protein P yang membantu bekerjanya enzim tyrosinase. Individu dengan OCA2 membuat pigmen melanin dalam jumlah yang minimal dan warna rambut berkisar antara pirang yang sangat terang hingga coklat.


c. OCA 3
Disebabkan karena mutasi pada TYRP sehingga terjadi kekurangan enzim TYRP 1, yaitu protein regulator untuk memproduksi eumelanin. Individu dengan OCA3 memiliki pigmen dalam jumlah yang banyak. Individu yang menderita albinims tipe ini akan memiliki rambut cokelat karena pigmen yang disintesis bukan pigmen hitam.


2. Oscular Albinism
Albino jenis ini hanya kehilangan pigmen pada mata, sedangkan pada rambut dan kulitnya normal. Terkadang penderita memiliki penampilan warna mata normal namun tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.


Gejala
       1.      Gejala Albino pada Kulit
a.      Warna kulit putih susu
b.      Pengaruh paparan sinar matahari : Bintik – bintik, Tahi lalat dengan atau tanpa pigmen, Bintik – bintik besar (lentigines).
       2.      Gejala Albino pada rambut
Warna rambut dapat berkisar dari sangat putih hingga cokelat.
       3.      Gejala albino pada warna mata
Warna mata adalah biru yang ringan hingga coklat . Menyebabkan kurangnya pigmen pada iris sehingga tidak dapat memblokir cahaya
       4.      Gejala albino pada pandangan mata
a.      - Strabismus : mata tidak berada di posisi yang sama
b.      - Fotofobia : tidak kuat terhadap cahaya
c.       - Nystagmus: Pergerakan bola mata cepat dan spontan
d.      - Miopi dan hipermetropi ekstrim

Diagnostik Klinik
      Pemeriksaan mata dilakukan untuk menila kualitas penglihatan dan kemampuan mata untuk fokus. Penyakit mata yang terdeteksi dapat menjadi indicator seseorang menderita albinisme.
      Pemeriksaan dasar dengan cara Refraksi, (Cara mencarai minus dan plus pada mata), Visual Acuity (Ketajaman Penglihatan), Slit-lamp Examination (evaluasi lensa, struktur okular konjungtiva, kornea, iris, bilik mata depan), dll.
      Pemeriksaan mata dilakukan oleh ophthalmologist (pemeriksaan masalah pada saraf optik dan retina).
      Keadaan abnormal pada mata yang menunjukkan albinisme : strabismus, photophobia, dan nystagmus.

Keadaan Mata Abnormal
      Strabismus (crossed eyes) : mata tidak berada di posisi yang sama.
      Nystagmus : mata membuat gerakan berulang-ulang yang tidak terkendali.
      Fotofobia
      Keadaan abnormal : rasa sakit pada sensitivitas cahaya, termasuk rasa sakit kepala, pandangan kabur, dan mata merah.
      Dideteksi dengan slit lamp examination.

Tes Genetika
Tes yang paling akurat untuk menentukan jenis tertentu albinisme adalah tes genetik. Tes ini hanya berguna bagi keluarga yang berisi individu dengan albinisme. Tes genetika molekuler: untuk mendeteksi mutasi yang hadir pada gen yang ditunjukkan, dalam hal ini GPR143. Terjadi mutasi pada gen GPR143 yang menyebabkan albinisme ocular. GPR143 : adalah satu-satunya gen yang mutasi diketahui menyebabkan terkait-X albinisme okular.
Albinisme okular diwariskan dalam pola terkait-X. Pria mewarisi mutasi dari ibu mereka, dan mereka menampilkan kondisi setelah mewarisi satu kromosom X bermutasi. Mereka lebih sering terkena albinisme dibanding wanita.

Penanggulangan
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan albinisme. Pengobatannya ditujukkan untuk mencegah atau membatasi gejala. Setiap gejala membutuhkan pengobatan yang berbeda-beda. Pencegahan yang dilakukan antara lain, yaitu:
       1.      Kulit
-          Menghindari paparan langsung sinar matahari.
-          Menggunakan tabir surya SPF 30 dengan proteksi UVA dan UVB.
       2.      Mata
-          Memakai kaca mata hitam  ketika sedang terpapar sinar matahari
       3.      Kondisi Khusus
-          Operasi otot mata diperlukan untuk memperbaiki kondisi nystagmus

Orang luar negeri
    Orang asing (Keturunan Eropa) bukan merupakan penderita Albino. Bule memiliki kulit terang karena varian gen sedikit, terutama di dua gen, SLC24A5 dan SLC45A2 untuk kulit sedangkan gen HERC2 yang dapat membuat warna biru pada mata. Sedangkan albino terjadi mutasi pada gen yang berbeda  dan drastis menurunkan produksi melanin. 






Sumber:
      Bolognia, Jean L., Jorizzo, Joseph L., Rapini, Ronald P. Hereditary Hypomelanosi s45. In Dermatology, second Edition. United States of America: Elsevier. 2008:2
      Neil Campbell. 2002. Biologi. Erlangga: Jakarta
      Park HY, Yaar M. Biology of melanocytes. Dalam: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K, penyunting. Fitzpatrick's dermatology in general medicine. Edisi ke-8. New York: McGraw-Hill; 2012. hlm. 795–81.
      Thompson, Rick. Albinism [online]. [cited 2009 October 24]. Available from URL: http://www.albinism.org/publications/what_is_albinism.html






Tidak ada komentar:

Posting Komentar