Rabu, 04 Mei 2016

GEN PENEKAN KANKER P53 DAN RB1

Pada sel normal beberapa gen menghasilkan protein yang disebut penekan tumor (tumor suppressor) yang diperlukan untuk mempertahankan pembelahan sel tetap terkontrol. Gen penekan tumor yang berfungsi normal akan mengontrol siklus perkembang biakan sel, replikasi DNA, dan pembelahan sel. Jika tidak berfungsi dengan baik maka perkembangbiakan sel tidak dapat terkendali dan menimbulkan kanker. Contoh protein penekan tumor adalah protein retinoblastoma dan p53.

GEN PENEKAN TUMOR P53
P53 adalah salah satu contoh TSP yang berfungsi untuk mencegah perbanyakan sel yang sudah rusak. P53 memiliki berat molekul 53KD, berlokasi di kromosom ke 17 (17p13.1) dan tersusun atas 393 asam amino. Apabila terjadi kerusakan DNA, p53 akan mengatur proses-proses penting seperti penghentian siklus sel, perbaikan DNA, apoptosis.









Fungsi
      1.    Growth Arrest


    







      2.    Apoptosis






Proses Apoptosis

















Sindrom Li Fraumeni
Merupakan penyakit herediter yang disebabkan oleh mutasi gen supresor tumor p53. Pertama kali ditemukan oleh Drs. Frederick Li dan Joseph Fraumeni pada tahun 1969. Penyakit yang sering ditemukan pada penderita LFS : leukemia akut, sarkoma, kanker payudara, tumor kortikal adrenal dan kanker otak.
Seseorang dinyatakan mengidap Classic LFS apabila memenuhi semua karakter ini :
  1. Sarkoma sebelum usia 45 tahun
  2. Memiliki keluarga dekat (orangtua, saudara kandung, anak) yang terkena kanker jenis apapun pada usia sebelum 45 tahun
  3. Memiliki keluarga lain (kakek-nenek, paman-bibi, keponakan, cucu) yang terkena kanker jenis apapun sebelum usia 45 tahun atau sarkoma pada usia berapapun

Pemeriksaan
Anak-anak
       1.    Karsinoma Adrenocortical
a.      USG abdomen dan pelvis setiap tiga sampai empat bulan
b.      Urinalisis lengkap setiap tiga sampai empat bulan
c.       Tes darah setiap empat bulan
       2.    Tumor Otak
a.      MRI otak tahunan
b.      Jaringan lunak dan sarkoma tulang
      3.    Leukemia
Tes darah setiap empat bulan: hitung darah lengkap (CBC), laju endap darah, dehidrogenase laktat
Dewasa
      1.    Kanker Otak
     MRI otak tahunan
      2.    Kanker Usus Besar
-          Kolonoskopi setiap dua tahun
-          USG abdomen dan pelvis setiap enam bulan
      3.    Melanoma
     Dermatologi tahunan (kulit)
      4.    Leukemia
     Hitung darah lengkap setiap empat bulan

GEN PENEKAN TUMOR RB1 (RETINOBLASTOMA 1)
Gen RB1 memberikan instruksi untuk membuat protein yang disebut pRB. Protein ini bertindak sebagai penekan tumor. Gen ini berfungsi sebagai regulator transkripsi dan mengikat faktor transkripsi yaitu E2F. Lokasi : 13q14.2.

Dalam kondisi tertentu, pRB menghentikan protein lain yang berfungsi untuk memicu replikasi DNA. Selain itu, pRB berinteraksi dengan protein lain untuk mempengaruhi keberlangsungan hidup sel, penghancuran diri sel (apoptosis), dan proses dimana sel-sel matang melakukan fungsi khusus (diferensiasi).

Mutasi pada Rb1










Retinoblatoma
            Ratusan mutasi pada gen RB1 telah teridentifikasi pada penderita retinoblastoma, yang merupakan jenis kanker mata  langka yang biasanya terjadi pada anak-anak. Kanker ini berkembang di retina, yang merupakan jaringan peka cahaya terletak di belakang mata yang mendeteksi cahaya dan warna.

Penyebab Retinoblastoma
Herediter atau bilateral retinoblastoma
Sekitar 1 dari 3 anak-anak dengan retinoblastoma memiliki mutasi germline dalam satu gen RB1. Pada sebagian besar anak-anak ini (75%), terjadi setelah pembuahan saat dalam kandungan. 25% lainnya dari anak-anak mewarisinya dari salah satu orang tua mereka.
Sekitar 9 dari 10 anak yang lahir dengan mutasi germline pada gen RB1 dapat berkembang menjadi retinoblastoma. Hal ini terjadi ketika gen RB1 kedua hilang atau bermutasi.
Retinoblastoma yang sering terjadi adalah bilateral (di kedua mata), tapi kadang-kadang ditemukan hanya pada satu mata.
Setiap orang memiliki 2 gen RB1. Namun, hanya 1 yang diturunkan. Oleh karena itu ada 1 dari 2 kemungkinan bahwa orang tua yang memiliki retinoblastoma keturunan akan mewarisi gen bermutasi pada anak nya.
Sebagian besar anak dengan retinoblastoma keturunan tidak memiliki orang tua yang terkena (gen RB1 bermutasi dalam rahim). Namun, anak-anak tersebut akan berisiko menurunkan penyakit ini. Inilah sebabnya mengapa retinoblastoma merupakan penyakit herediter (meskipun tak satu pun dari orang tua menderita penyakit ini).



Patofisilogi
Abnormalitas kromosom 13sel ganas kecil pada retina          Tumor intraocular timbul dari lapisan inti dalam, lapisan serabut saraf atau lapisan ganglion retina -->  sel-sel tumor akan terlepas dan berada di cairan bola mata    juling --> tumor tumbuh ke luar bola mata --> mata menonjol (ekstraokular).
Tanda retinoblastoma yang paling banyak dijumpai adalah terlihatnya manik atau pupil mata berwarna putih (lekokoria) dan mata kucing, yaitu mata tampak berpendar kekuningan di tempat gelap. Juling (strabismus) juga menjadi tanda tumor mata karena sel tumor berada di saraf mata. Mata yang menonjol menunjukkan telah terjadi penyebaran sel tumor ke saraf optik, dan juga Iris pada kedua mata memiliki warna yang berlainan.


Diagnostik Klinik
Pemeriksaan mata dibawah anestesi pada keadaan pupil dilatasi maksimal dengan oftalmoskopi dan penekanan sklera oleh ahli mata yang berpengalaman.
CT Scan
Pendeteksian adanya kalsifikasi intraokular. CT scan dapat membantu menentukan ukuran tumor retinoblastoma dan berapa banyak telah menyebar di dalam mata dan ke daerah-daerah di dekatnya. Biasanya, baik CT atau MRI scan diperlukan untuk melakukan hal tersebut.
MRI orbita
Lebih sensitif untuk mengevaluasi penyebaran ekstraokular à khususnya keterlibatan saraf mata.
Bone Marrow Puncture (BMP) dan Bone Scan
Diindikasikan jika ada kecurigaan terjadi metastasis atau kelainan darah.





Sumber:
      Atlasgeneticsoncology.org, (2014). RB1 (retinoblastoma). [online] Available at: http://atlasgeneticsoncology.org/Genes/RB1ID90.html [Accessed 15 Nov. 2014].
      Bioinformatics.org, (2014). Primary Information of p53 Gene. [online] Available at: http://www.bioinformatics.org/p53/introduction.html [Accessed 16 Nov.2014].
      Cancer.net, (2014). Li-Fraumeni Syndrome. [online] Available at: http://www.cancer.net/cancer-types/li-fraumeni-syndrome  [Accessed 16 Nov. 2014].
      Cancer.org, (2014). Do we know what causes retinoblastoma?. [online] Available at: http://www.cancer.org/cancer/retinoblastoma/detailedguide/retinoblastoma-what-causes [Accessed 15 Nov. 2014].
      Hyland, K. (2008). Tumor Suppressor Genes and Oncogenes: Genes that Prevent and Cause Cancer. 1st ed.
      Chung, D. and Haber, D. (2010). Principles of Clinical Cancer Genetics: A Handbook from the Massachusetts General hospital. 1st ed. [ebook] New York: Springer. Available at: http://books.google.co.id/books?id=QyHmS3nIUbEC&pg=PA8&dq=rb1+gene+suppressor+cancer&hl=id&sa=X&ei=iMtmVMnILZOwuAS_8YCIBg&redir_esc=y#v=onepage&q=rb1%20gene%20suppressor%20cancer&f=false [Accessed 15 Nov. 2014].
      Marks, D., Marks, A. and Smith, C. (1996). Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis. 1st ed. [ebook] Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. Available at: http://books.google.co.id/books?id=gxhap2ZN9HQC&pg=PA263&lpg=PA263&dq=rb+1+gen+penekan+kanker&source=bl&ots=mkiX5uixMW&sig=bePv4_ZrNu5QHheIOY0xxciVEEY&hl=id&sa=X&ei=PsNmVP3gBIyYuQSSsIHYBw&redir_esc=y#v=onepage&q=rb%201%20gen%20penekan%20kanker&f=false [Accessed 15 Nov. 2014].
      Underwood, JCE. (1994). Patologi : Gen Supresor Tumor. 2nd Ed. [ebook] Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar