Definisi
Intoleransi herediter fruktosa merupakan
penyakit genetik resesif autosomal, dimana terjadi defisiensi enzim yang
dibutuhkan untuk metabolisme fruktosa, yakni aldolase B yang terdapat di hati.
Merupakan kondisi atau kelainan
yang disebabkan oleh ketiadaan enzim fosfofruktaldolase. Akibatnya fruktosa 1-fosfat hasil dari pemecahan fruktosa menumpuk.
Penyebab
Pada gangguan ini, terjadi mutasi pada ekson
5 gen aldolase B sehingga tubuh kehilangan enzim aldolase B. Sebagai akibatnya,
fruktosa 1-fosfat (yang merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di
dalam tubuh, menghalangi pembentukan glikogen, dan menghalangi perubahan
glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi. Oleh karena itu, keturunan
merupakan penyebab utama terjadinya penyakit ini.
Patogenesis
Proses
Biokimia Intoleransi Fruktosa Herediter
Asupan
fruktosa dalam jumlah besar menimbulkan dampak metabolik yang besar. Diet yang tinggi sukrosa (sirup kaya fruktosa, HFS) menyebabkan masuknya
sejumlah besar fruktosa ke dalam vena porta hepatica.
Di hati, fruktosa mengalami glikolisis
lebih cepat daripada glukosa, akibat zat ini memintas tahap regulatorik yang
dikatalisis oleh fosfofruktokinase.
Hal ini memungkinkan fruktosa memenuhi
jalur metabolik di hati, sehingga meningkatkan sintesis asam lemak,
esterifikasi asam lemak, dan sekresi VLDL, yang dapat meningkatkan triasilgliserol
serum --> meningkatkan kadar kolesterol LDL.
Suatu kinase spesifik, fruktokinase, di
hati, ginjal, dan usus, mengatalisis fosforilasi fruktosa menjadi fruktosa
1-fosfat.
Fruktosa 1-fosfat dipecah menjadi
D-gliseraldehida dan dihidroksiaseton fosfat oleh aldolase B.
D-gliseraldehida memasuki proses
glikolisis melalui fosforilasi menjadi gliseraldehida 3-fosfat, dikatalisis
oleh triokinase.
Kedua triosa fosfat, dihidroksiaseton
fosfat dan gliseraldehida 3-fosfat, dapat diuraikan oleh glikolisis menjadi
substrat bagi aldolase, begitu pula glukoneogenesis, yang merupakan 'nasib'
bagi kebanyakan fruktosa yang dimetabolisme di hati.
Di jaringan ekstrahepatik, heksokinase
mengatalisis fosforilasi sebagian besar gula heksosa, termasuk fruktosa, tetapi
glukosa menghambat fosforilasi fruktosa karena zat ini merupakan substrat yang
lebih baik untuk heksokinase.
Fruktosa dimetabolisme di jaringan adiposa
dan otot, ditemukan pula dalam cairan semen di sirukulasi janin hewan berkuku
dan ikan paus.
Kurangnya
fruktokinase hati menyebabkan fruktosuria esensial, dan ketiadaan
aldolase B yang memecah fruktosa 1-fosfat menyebabkan intoleransi fruktosa
herediter.
Diet yang
rendah fruktosa, sorbitol, dan sukrosa bermanfaat bagi pasien kedua penyakit
ini.
Salah satu
konsekuensi dari intoleransi fruktosa herediter dan penyakit terkait akibat defisiensi
fruktosa 1,6-bifosfatase adalah hipoglikemia yang dipicu oleh
fruktosa meskipun cadangan glikogen tinggi karena fruktosa 1-fosfat dan
1,6-bisfosfat secara alosterik menghambat fosforilase hati.
Sekuestrasi
fosfat anorganik juga menyebabkan deplesi ATP dan hiperurisemia.
Akibat
Konsumsi lebih dari sejumlah
kecil fruktosa atau sukrosa menyebabkan rendahnya kadar gula dalam darah atau
hipoglikemia, yang dipicu oleh fruktosa. Meskipun cadangan glikogen tinggi,
karena fruktosa 1-fosfat dan fruktosa 1,6-bisfosfat secara alosterik menghambat
fosforilase hati, akan tetap dapat mengakibatkan hipoglikemia. Selain itu,
konsumsi fruktosa atau sukrosa yang tinggi menyebabkan masuknya sejumlah besar fruktosa ke dalam vena porta
hepatica. Di hati, fruktosa mengalami glikolisis lebih cepat daripada glukosa karena zat ini memintas tahap regulatorik yang dikatalisis oleh fosfofruktokinase. Hal ini memungkinkan fruktosa memenuhi jalur metabolik di hati, sehingga
meningkatkan sintesis asam lemak, esterifikasi asam lemak, dan sekresi VLDL,
yang dapat meningkatkan triasilgliserol serum à meningkatkan kadar kolesterol LDL.
Gejala
Hipoglikemia dengan gejala-gejala
seperti berkeringat, bingung, terkadang kejang, bahkan dapat mengalami koma.
Gejala-gejala kronis yang dapat ditemukan yakni hilangnya nafsu makan, gagal
tumbuh, gangguan pencernaan, mual, disfungsi hati, dan gagal ginjal.
Diagnosis Klinik
- Uji Biopsi.
Dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya
enzim (Fructose 1-Phosphate
Aldolase) di hati. Dapat pula untuk memeriksa kerusakan ginjal atau hati sebagai akibat dari penimbunan
fruktosa 1-fosfat (yang merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) yang menghalangi
pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen menjadi glukosa sebagai
sumber energi.
- Uji Respon
Tubuh.
Uji respon tubuh terhadap fruktosa dilakukan
dengan memberikan infus fruktosa. Kemudian monitoring apakah fruktosa
dimetabolisme atau tidak, yakni dengan melihat konsentrasi fruktosa.
- Tes DNA.
Dilakukan
dengan mengecek DNA Karier (pembawa gen untuk penyakit ini tetapi tidak
menderita penyakit ini) kemudian melalui analisa DNA lalumembandingkan dengan
DNA penderita dan DNA individu normal.
Pengobatan
Pengobatan dari intoleransi
fruktosa herediter dengan mengurangi konsumsi fruktosa dan sukrosa. Dan juga
terapi hipoglikemia sebagai efek dari intoleransi fruktosa herediter.
Klw boleh tau Refrensinya dari mana ya 🙏🏻
BalasHapus