Definisi
dan Etiologi
Aterosklerosis adalah penyakit yang diakibatkan
kareba adanya lemak yan terkumpul di
bagian bawah lapiran dalam dinding arteri. Aterosklerosis ini diakibatkan
karena adanya pembentukan plak aterosklerosis/atheroma.
Arteriosklerosis
ini dapat diakibatkan karena beberapa hal, yakni :
·
Usia
Semakin
bertambahnya usia, maka penumpukan plak aterosklerosis akan semakin besar,
sehingga dapat memperbesar kemungkinan adanya penyakit lain. Hal ini
diakibatkan karena aterosklerosis dapat mengganggu fungsi organ yang ada dalam
tubuh
·
Riwayat Keluarga
Jika anda
memiliki orang tua atau saudara dengan aterosklerosis, maka anda memiliki
resiko terkena aterosklerosis dua kali lebih besar dibandingkan dengan populasi
pada umumnya
·
Jenis Kelamin
Pria lebih
berisiko terkena arteriosclerosis dibandingkan dengan wanita. Hal ini
dikarenakan pria memiliki hormone testosterone. Akan tetapi pada wanita yang
telah mengalami menapouse juga memiliki resiko yang tinggi terkena
ateriosklerosis, hal ini dikarenakan pada wanita yang telah mengalami menapouse
kadar prostaglandin yang dihasilkan menjadi semakin berkurang. Hal inilah yang
dapat memicu timbulnya plak ateriosklerosis.
·
Kadar Kolesterol HDL rendah dan LDL tinggi
HDL bertugas
mengangkut kolesterol dari jaringan ke hati untuk dimetabolisme menjadi garam
empedu. Sementara LDL berfungsi mengangkut kolesterol dari hati menuju
jaringan. Apabila kadar HDL rendah dan LDL tinggi, maka akan banyak kolesterol
yang menumpuk di jaringan, termasuk jaringan endotel pada pembuluh darah
arteri. Kolesterol yang disimpan akan membuat jaringan endotel semakin membesar
ke arah dalam dan menyempitkan bahkan menyumbat arteri.
·
Hipertensi
Tingginya
tekanan darah biasanya disebabkan karena konsentrasi darah yang tinggi.
Konsentrasi darah yang tinggi membuat viskositas (kekentalan) darah meningkat
sehingga dapat menyumbat pembuluh darah arteri apabila melewatinya.
·
Diabetes Melitus
Diabetes
dapat menyebabkan kerusakan pada bagian dalam arteri dalam jangka panjang.
Kerusakan arteri berpotensi berkembang menjadi aterosklerosis.
Patofisiologi
Pembentukan plak aterosklerosis :
Pada awalnya terdapat small LDL yang membawa
kolesterol masuk ke dalam sel endothelium. Small LDL yang masuk ini berbahaya
karena mudah teroksidasi. Setelah small LDL ini teroksidasi, maka ia akan
merangsang sel makrofag untuk menfagositosisnya. Hal ini dikarenakan sel
makrofag menganggap bahwa small LDL yang telah teroksidasi ini adalah benda
asing.
Setelah adanya fagositosis dari LDL, maka
makrofag ini akan membentuk foam cell (sel busa). Foam cell yang terbentuk ini
akan menempel dan kemudian mongering pada pembuluh darah. Foam cell ini akan
menstimulasi smooth muscle cell proliferation sehingga akan terbentuk plak
ateriosklerosis/atheroma.
Dinding arteri yang terdapat banyak plak
ateriosklerosis ini semakin lama akan menjadi semakin kaku, hal ini dikarenakan
plak ateriosklerosis yang terbentuk semakin lama akan semakin menempel pada
dinding dalam arteri. Sehingga dinding arteri yang mengalami arteriosclerosis
ini akan kehilangan kelenturannya. Selain itu arteri ini juga akan semakin
menyempit dikarenakan plak ateriosklerosis yang semakin banyak.
Plak ateriosklerosis yang semakin banyak ini
akan berkumpul dan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah arteri. Plak
aterosklerosis yang pecah ini akan mengakibatkan pembentukan thrombus. Thrombus
inilah yang juga dapat mengakibatkan pembulug darah yang terkena aterosklerosis
ini akan menjadi semakin sempit. Selain itu thrombus ini dapat pula terlepas
dan kemudian mengalir bersama dengan aliran darah sehingga menyebabkan
penyumbatan pada tempat yang lainnya.
Plak
aterisklerosis yang terbentuk pada dinding dalam pembulug arteri
Mekanisme yang terjadi pada Aterosklerosis
Gejala
Aterosklerosis sedang
(mild atherosclerosis) biasanya tidak memiliki gejala. Pasien baru akan
mengalami gejala ketika arteri sangat sempit atau tersumbat sehingga tidak
dapat mensuplai darah yang cukup ke organ atau jaringan.
Gejala aterosklerosis
moderate sampai severe bergantung pada letak arteri yang
terpengaruhi
1.
Arteri jantung : Sakit pada dada
atau angina (rasa sakit pada dada yang disebabkan otot jantung kurang
mendapatkan darah yang kaya akan oksigen)
2.
Arteri menuju otak: Rasa lumpuh
atau lemah yang tiba-tiba pada tangan atau kaki, sulit berbicara, atau otot
yang kendor di muka
3.
Arteri pada tangan dan kaki:
Gejala penyakit arteri perifer (contoh: intermittent claudication[nyeri kaki
ketika berjalan])
4.
Arteri menuju ginjal: Tekanan darah
tinggi atau gagal ginjal
5.
Arteri menuju genital:
i.
Gejala pada laki-laki: disfungsi
ereksi
ii.
Gejala pada wanita: Tekanan darah
tinggi dapat mengurangi aliran darah menuju vagina
Diagnosa
Klinik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter:
– Denyut lemah
atau tidak ada sama sekali di bawah area yang menyempit pada arteri
– Tekanan
darah yang menurun pada alat gerak yang terpengaruhi
– Suara
(bruit) dari arteri yang terdengar melalui stetoskop
– Tanda-tanda
aneurisme (penyakit pembuluh darah otak yang melembung seperti balon. Akan
pecah bila tekanan darah dalam pembuluh darah terlalu kuat. Dapat menyebabkan
kematian) pada abdomen atau di belakang lutut
– Adanya bukti
proses penyembuhan darah yang lama pada area dimana aliran darah yang dibatasi
Dokter
akan menemukan tanda-tanda arteri menyempit, membesar, atau mengeras. Setelah
pemeriksaan fisik, dokter akan menganjurkan kita untuk melakukan satu atau
lebih tes diagnostik menurut hasil pemeriksaan fisik.
Tes
Diagnostik
1. Blood test
Untuk
mengidentifikasi level kolesterol dan gula darah yang meningkat dan Sebelum
tes, pasien harus berpuasa selama 9-12
jam
2. Doppler
Ultrasound
Pengukuran
ini membantu dokter mengetahui kecepatan
aliran darah pada arteri , Alat Doppler ultrasound digunakan untuk mengukur
tekanan darah pada berbagai tempat di tubuh termasuk tangan dan kaki
3. Ankle-Brachial
Index
Untuk
mengetahui adanya aterosklerosis pada arteri di tungkai dan kaki, Dokter akan
membandingkan tekanan darah pada pergelangan kaki dengan tekanan darah pada
lengan, Bila terdapat perbedaan yang abnormal pada ankle brakial index, hal
tersebut mengindikasikan penyakit perifer vaskuler, yang biasanya disebabkan
oleh aterosklerosis
4. ECG
ECG
merekam sinyal elektrik selama mereka melewati jantung, ECG dapat menunjukkan bukti
serangan jantung sebelumnya
5. Stress test
Atau
Exercise stress test , Digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana
jantung bekerja selama aktivitas fisik.
6. Cardiac
Catheterization and angiogram
Dapat
menunjukkan jika arteri koroner menyempit atau tersumbat, Pewarna cair
diinjeksikan ke dalam arteri jantung menggunakan kateter. Jika pewarna memenuhi
arteri, arteri tersebut akan visible dengan sinar-X, dan menunjukkan area
penyumbatan.
Test lainnya
Ultrasound, CT scan, atau MRA (magnetic
resonance angiography) untuk mengetahui keadaan arteri. Tes-tes ini dapat
menunjukkan pengerasan dan penyempitan arteri besar, aneurisme, dan deposit
kalsium pada dinding arteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar