Autoimun
₋
Kelainan tubuh yang disebabkan oleh
reaksi respon imun terhadap sel tubuh sendiri yang dianggap sebagai antigen.
₋
Terjadi
ketika seorang individu kehilangan self-tolerance
à sistem imun tidak dapat
membedakan antara sel/jaringan tubuh dengan sel/jaringan asing.
₋
Reaksi respon imun yang
terjadi: selular (pengrusakan
jaringan oleh limfosit T dan makrofag); humoral
(pembentukan autoantibodi).
₋
Komponen-komponen yang
terlibat dalam respon self antigen: antibodi, sistem komplemen, reaksi
kompleks imun, dan cell-mediated immunity (CMI).
4 macam tipe reaksi autoimunitas:
a.
Tipe
I
Antibodi menyerang jaringan tubuh sendiri karena
adanya kemiripan sekuens asam
amino pada sel/jaringan tubuh dengan sel/jaringan asing. Contoh penyakit yang
ditimbulkan ialah hepatitis C.
b.
Tipe
II (reaksi sitotoksik)
Contoh
penyakitnya ialah Grave’s disease dan
myasthenia gravis.
- Grave’s
disease terjadi akibat produksi antibodi yang
merangsang tiroid. Mekanisme reaksinya melibatkan reaksi antibodi yang disebut long
acting thyroid stimulator dengan reseptor thyroid stimulating hormone à meningkatkan produksi hormon tiroid berlebih dan pembesaran kelenjar
tiroid.
- Myasthenia
gravis yaitu penyakit autoimun yang mengakibatkan kelemahan
otot secara progresif. Mekanisme reaksinya yaitu antibodi menutupi reseptor asetilkolin
pada hubungan neuromuskular yang menyebabkan pemerimaan impuls saraf terhambat.
c.
Tipe
III (reaksi kompleks imun)
Penyakit yang terjadi ialah Systemic Lupus
Erythematosus dan rheumatoid arthritis.
-
Lupus Erythematosus sistemik,
umumnya terjadi pada berbagai organ dan
jaringan di seluruh tubuh, penderita kebanyakan ialah wanita. Pada penyakit ini
dijumpai gangguan sistem regulasi sel T dan fungsi sel B, dimana gejala awalnya
ialah alergi terhadap antigen yang umum.
Jika terjadi defisiensi
sel T-penekan (Ts), maka sel B akan memproduksi
imunoglobulin berlebihan yang akan memacu pembentukan anti-DNA, dimana anti-DNA tersebut bereaksi
dengan self antigen à
mengaktifasi sistem komplemen dan respon imun sel-sel efektor dan menyebabkan
terjadinya kerusakan jaringan.
-
Rheumatoid arthritis, terjadi
akibat reaksi kompleks imun IgG, IgM,
dan komplemen persendian. Reaksi yang
terjadi antara faktor reumatoid dengan bagian Fc-IgG à mengaktifkan sistem komplemen dan melepas
mediator kemotaksis terhadap granulosit. Gejala yang timbul: sakit persendian, bengkak,
dan sulit digerakkan.
d.
Tipe
IV (reaksi cell-mediated autoimmune)
Penyakit yang muncul ialah multiple sclerosis,
Hashimoto’s thyroiditis, dan diabetes melitus yang tergantung pada insulin.
-
Multiple sclerosis:
dimana sel T dan makrofag merusak sel-sel
saraf. Perkembangannya sangat lambat
Gejala: kelelahan
sampai kelumpuhan (paralysis)
Penyebab utama: infeksi
virus Epstein Barr
Penanganan: pemberian interferon dan obat untuk
memperbaiki sistem imunitas
-
Hashimoto’s thyroiditis, akibat destruksi
kelenjar tiroid melalui respon imun selular, terutama sel T. Terjadi peningkatan aktivitas sel
T-sitotoksik dan produksi limfokin oleh limfosit T. Efek sitotoksisitas
terjadi dengan bantuan ADCC.
-
Insulin Dependent Diabetes Melitus: respon
imun selular dapat merusak sel-sel pankreas yang mensekresi insulin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar