AFP
Alfa-Fetoprotein (AFP) adalah glikoprotein yang
diproduksi oleh hati dan yolk sac pada saat perkembangan janin pada masa
kandungan. Level AFP sangat tinggi pada masa kandungan dan akan
turun setelah kelahiran. AFP merupakan penanda tumor tipe oncofetal
antigents.
Fungsi
a. Untuk membantu diagnosa dan terapi
monitor untuk Hepatocelullar
Carcinoma (HCC)
b. Untuk membantu diagnosa tumor sel benih (Non-Seminomatous Germ Cell Tumor) dan metastasis
kanker di hati (yang berasal dari organ-organ lain).
c. Tes AFP digunakan untuk diagnosis
prenatal dari spina bifida dan kelainan yang berhubungan dengan kebocoran
cairan serebrospinal selama masa perkembangan embrio.
d.
Tes darah dengan darah dari vena
yang ada di lengan.
Kadar AFP meningkat pada:
´ Non-seminomatous germ cell tumours (NSGCT) of testis,
ovary and other sites.
´ Hepatocellular carcinoma (HCC).
´ Hepatoblastoma (in children, extremely rare in
adults).
´ AFP may be occasionally elevated in patients with
other types of advanced adenocarcinoma.
´ Hepatitis, cirrhosis, biliary tract obstruction,
alcoholic liver disease, ataxia telangiectasia and hereditary tyrosinaemia.
Physiological conditions with elevated levels:
´ Pregnancy and the first year of life. Infants have
extremely high levels which fall to adult values between 6 months and 1 year of
age.
Hepatocellular karsinoma (hcc)
´ Tumor ganas pada hati, 80% kasus HCC diawali oleh
sirosis yang diikuti komplikasi dengan Hepatitis B
´ 75% kasus kanker hati terjadi di daerah Asia (terutama
Cina) dan daerah Afrika Selatan. Hal ini terkait dengan tingkat penyebaran
virus Hepatitis B (HBV) di wilayah tersebut yang dinilai cukup tinggi.
´ HCC sering tidak terdiagnosa karena gejalanya tertutup
oleh gejala penyakit yang mendasarinya.
´ Meskipun ada gejala yang muncul, biasanya terjadi pada
stadium lanjut disaat harapan sudah tidak begitu besar.
AFP sebagai penanda tumor HCC
Pada kasus karsinoma hepatoseluler, pembelahan sel
hati akan menjadi abnormal yang mengakibatkan sintesis AFP akan meningkat. Hal
ini ditandai dengan peningkatan tajam kadar AFP dalam darah.
Kadar AFP dalam darah:
a.
Normal <20 ng/ml
b.
Sirosis = 400-500 ng/ml
c.
HCC ≥3000 ng/ml
Tingkat kenaikan kadar AFP dalam darah menunjukkan
tingkat keparahan/stadium pada penderita karsinoma hepatoseluler sehingga AFP
juga dapat digunakan dalam monitor terhadap terapi penyakit karsinoma
hepatoseluler.
AFP and β-hCG
Levels in Germ Cell Tumors and Gestational Trophoblastic Disease
Tumor
|
AFP elevation
|
β-hCG elevation
|
Seminoma and dysgerminoma
|
Never
|
Occasional, minimal
|
Embryonal cell carcinoma
|
Yes
|
Yes
|
Choriocarcinoma
|
No
|
Yes
|
Yolk sac tumors
|
Yes
|
No
|
Teratoma
|
No
|
No
|
Gestational trophoblastic disease
|
No
|
Yes
|
Carcinoembryonic Antigen Test
(CEA)
CEA
pertama kali ditemukan oleh Gold dan Freedman pada tahun 1965. Merupakan antigen (berupa glikoprotein keluarga immunoglobulin) yang
dijumpai pada kolon janin dan adenokarsinoma kolon, tetapi tidak didapati pada
kolon dewasa sehat (Goldstein et al, 2005).
Beberapa
studi menunjukkan CEA juga terdapat pada jaringan sehat, namun kadar CEA pada tumor
rata-rata 60x
lipat lebih tinggi dari jaringan tidak ganas dengan nilai ambang CEA normal
< 5 ng/ml.
CEA juga terdeteksi dalam
jumlah besar pada keganasan
saluran cerna (termasuk pankreas), paru, payudara, dan
ovarium, sehingga
kurang spesifik
untuk tumor, konsentrasinya
dalam serum juga dipengaruhi
banyak faktor. Oleh karena itu, prosedur kadar CEA ini
tidak dianjurkan untuk penapisan (screening) kanker kolorektal. Namun
peningkatan secara berlebihan patut menimbulkan kecurigaan untuk evaluasi
diagnosis lebih lanjut.
Kadar CEA
Peningkatan Kadar CEA terjadi pada kanker (George
Krucik, 2012):
´ colorectal
(colon) cancer
´ medullary
thyroid carcinoma
´ breast
cancer
´ cancer
of the gastrointestinal tract
´ liver
cancer
´ lung
cancer
´ ovarian
cancer
´ pancreatic
cancer
´ prostate
cancers
Faktor Resiko Peningkatan Kadar CEA selain kanker:
- Sirosis hati dan koleositisis (peradangan pada kandung empedu)
- Perokok berat
- Penyakit peradangan usus besar (co: ulcerative
colitis or diverticulitis)
- Infeksi saluran pernapasan
- Peradangan pankreas (pancreatitis)
- Ulkus pencernaan
CEA TEST
CEA TEST adalah tes serum darah (atau dapat juga dari
cairan tubuh) yang terutama dilakukan untuk monitoring terapi pada pasien
kanker (terutama kanker kolorektal). Ini dilakukan untuk melihat respon pada
pasien yang telah mendapatkan terapi dan memantau perkembangan kanker dan
apakah ia akan terulang kembali.
Tes darah CEA untuk tujuan seperti ini digunakan
sebagai tumor marker, yakni indikator apakah terdapat keganasan kanker
ataupun tidak.
- Untuk monitoring efektivitas terapi yang dilakukan pada pasien
dengan kanker kolon ataupun marker kanker lainnya.
- Tes awal CEA sebelum terapi dilakukan untuk dijadikan nilai tolak
ukur (baseline). Jika kadarnya meningkat setelah terapi, akan menunjukkan
respon pasien terhadap terapi yang diberikan dan menentukan apakah kanker
telah berkembang ataupun terulang kembali.
- Menentukan Prognosis (bagaimana perkembangan kanker nantinya)
- Mengetahui stadium kanker dengan melihat ukuran dari tumor dan
seberapa jauh penyebaran tumor tersebut (metastasis).
- Pada sample cairan tubuh dapat membantu menentukan apakah kanker
sudah menyebar ke rongga tubuh (co: rongga pleural dan peritoneal)
- Dapat dilakukan bersama beberapa tumor kanker lain untuk
mendiagnosis kanker seperti karsinoma
saluran cerna (CA 19-9),
kanker payudara (CA
15-3), kanker ovarium (CA 125), kanker paru (NSE), dan
lain-lainnya.
- Tidak semua kanker memproduksi CEA dan tidak semua hasil positif
tes CEA disebabkan oleh kanker, oleh sebab itu, tes ini tidak digunakan
untuk screening kanker.
Rekomendasi CEA Test pada Tumor
Marker
The American Society Of Clinical Oncology (ASCO) menyatakan bahwa:
1.
CEA seyogyanya tidak digunakan sebagai uji penapisan untuk kanker kolorektal.
2.
CEA dapat diperiksa preoperasi pada pasien KKR apabila hal ini membantu
menentukan stadium dan merencanakan
pengobatan.
3.
CEA dapat diperiksa setiap 2 sampai 3 bulan pascaoperasi apabila ada indikasi
reseksi metastasis hati.
4.
CEA dapat diperiksa untuk memantau pengobatan metastasis.
Prosedur CEA
Tes darah CEA dilakukan dengan cara venipucture,
berikut prosesnya:
- Bagian yang akan diambil darahnya dibersihkan dengan antiseptik,
biasanya terletak pada bagian tengah lengah, di sisi yang berlawanan
dengan siku.
- Elastic band direkatkan di lengan bagian atas untuk membantu
membuat vena dipenuhi dengan darah
- Injeksi dilakukan pada vena untuk mengambil darah ke dalam vial terhubung ataupun tabung.
- Elastic band dilepaskan dari tangan.
- Hasil dibawa ke laboratorium untuk dianalisa.
Resiko yang dapat timbul dari Tes CEA:
- Excessive bleeding (rare)
- Fainting or feeling lightheaded
- Hematoma (blood accumulating under the skin)
- Infection (a slight risk any time the skin is broken)
Sumber:
´ Lee
P, Jain S, Bowne WB, Pincus MR, McPHerson RA. Diagnosis and management of
cancer using serologic and tissue tumor markers. In: McPherson RA, Pincus MR,
eds. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods.
22nd ed. Philadelphia, Pa: Elsevier Saunders; 2011:chap 73.
´ Sokoll
LJ, Chan DW. Biomarkers for cancer diagnostics. In: Abeloff MD, Armitage JO,
Niederhuber JE, et al., eds. Abeloff’s Clinical Oncology. 4th ed.
Philadelphia, Pa: Elsevier Churchill Livingstone; 2008:chap 20.
´ American Cancer Society.2013.
´ The Association Of Biochemists in Ireland. 2010. Guidelines
for the use of tumour markers.
´ CEA. (March 4, 2009). Lab Tests Online,
American Association for Clinical Chemistry. Retrieved November 16, 2014 from http://labtestsonline.org/understanding/analytes/cea/tab/test
´ Tumor Markers. (2011). American Cancer Society. Retrieved
November 16, 2014, fromhttp://www.cancer.org/Treatment/UnderstandingYourDiagnosis/ExamsandTestDescriptions/TumorMarkers/tumor-markers-specific-markers
´ Indian Journal of Clinical Biochemistry, 2007 / 22 (2)
17-31 REVIEW ARTICLE TUMOUR MARKERS : AN OVERVIEW
´ Duffy, MJ & P McGing. 2010. The Association Of
Biochemists in Ireland - Guidelines for the use of tumour markers. 4th
ed.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar