Gambaran Umum
Penyakit
Gaucher atau yang biasa disebut Gaucher Disease (GD) adalah suatu penyakit
genetik berupa kelainan metabolisme lemak .Penyakit Gaucher seperti yang telah
disebutkan sebelumnya memiliki kelainan berupa penimbunan glukoserebrosid
(glukosilseramid) yang merupakan hasil metabolisme pada lemak disebabkan oleh
kelainan pada gen GBA yang berfungsi untuk membentuk enzim β-glukoserebrosidase
atau yang biasa disebut sebagai enzim β-glukosidase pada lisosom. Penimbunan
zat hasil metabolisme lemak dikarenakan kekurangan enzim tersebut dapat terjadi
pada berbagai organ di tubuh manusia seperti hati, empedu, paru-paru, sumsum
tulang, bahkan juga dapat terjadi pada otak. Kekurangan enzim tersebut karena
gen GBA yang mengalami mutasi sehingga terjadi kesalahan pada pelipatan enzim
glucocerebrosidase (juga dikenal sebagai β-glucosidase) sehingga menyebabkan defisiensi.
Enzim ini memiliki massa 55,6 ribu dalton, sepanjang 497 asam amino. Kesalahan
pelipatan glukoserebrosidase ini juga dapat menyebabkan peningkatan risiko
terkena Penyakit Parkinson selain Penyakit Gaucher ini.
Serebrosida merupakan suatu jenis senyawa yang
disintesis di retikulum endoplasma halus (RE Halus). Struktur dari serebrosida
ini adalah satu unit gula yang berikatan dengan satu unit asam lemak.
Serebrosida merupakan senyawa pada kelompok glikosfingolipid yang paling
sederhana (monoglikosillceramida) yang merupakan komponen penting pada jaringan
otot dan membran sel saraf. Struktur pada serebrosida yang disinteris oleh RE
halus ini terdiri dari satu unit gula dapat berupa glukosa atau galaktosa dan
satu gugus asam lemak yang berikatan. Penamaan pada serebrosida berdasarkan
gula yang berikatan dapat berupa glukoserebrosida apabila gula yang berikatan
adalah glukosa. Selain itu, dapat juga bernama galaktoserebrosida apabila gula
yang berikatan adalah galaktosa.
Pemecahan glukoserebrosida terjadi
di lisosom, dan menghasilkan asam lemak, spingosine dan glukosa. Enzim yang
bertugas dalam memecahkan glukoserebrosida melalui proses hidrolisis adalah
glukoserebrosidase.
Perbedaan antara galaktoserebrosida dan
glukoserebrosida adalah pada lokasi senyawa tersebut berada. Galaktoserebrosida
umumnya ditemukan pada jaringan saraf sebagai komponen utama penyusun selubung
myelin, sedangkan glukoserebrosdia ditemukan
padajaringan lemak kulit, limpa, eritrosit, leukosit, dan jaringan
saraf. Glukoserebrosida juga ditemukan pada tumbuhan dan fungi, sehingga
glukoserebrosida dapat dikatakan lipid yang umum bagi eukariotik tingkat
tinggi.
Patofisiologi Penyakit Gaucher
Pemecahan glukoserebrosida melibatkan enzim
β-glukosida yang bertugas untuk menghidrolisis glukoserebrosida menjadi
senyawa-senyawa yang lain. Namun, apabila enzim tersebut mengalami defisiensi
seperti yang telah disebutkan di atas maka akan terjadi penimbunan
glukoserebrosid pada berbagai organ.
Mekanisme penimbunan glukoserebrosid dapat dijelaskan
secara sederhana diawali dengan pembentukan (sintesis) glukoserebrosida melalui
mekanisme metabolisme lemak kemudian enzim β-glukosidase bertugas untuk
menghidrolisis glukosilseramid tersebut menjadi glukosa dan seramid. Namun,
karena enzim ini mengalami defisiensi maka glukoserebrosida mengalami
penumpukan atau akumulasi yang berakibat pada Penyakit Gaucher ini.
Akumulasi glukoserebrosida pada
penyakit Gaucher terutama berasal dari fagositosis leukosit yang sudah mati dan
dari degradasi membran eritrosit yang sudah tua. Makrofag yang bertugas
mencerna leukosit dan eritrosit, lisosomnya tidak mampu memecahkan
glukoserebrosida. Akibatnya glukoserebrosida menumpuk dalam sel makrofag.
Makrofag yang rusak ini disebut sel Gaucher.
Sel Gaucher ini umunya menumpuk pada organ yang
bertugas mereproduksi leukosit dan eritrosit, yaitu limpa, liver, sumsum
tulang. Akumulasi pada organ lain disebabkan oleh perpindahan sel Gaucher yang
ikut bersirkulasi, baik melalui sistem peredaran darah maupun sistem limpa.
Jenis-Jenis
Penyakit Gaucher
Peneliti
telah menguraikan beberapa tipe penyakit Gaucherberdasarkan
karakteristik, gejala, waktu permulaan penyakit, serta ada tidaknya
keterlibatan penyakit pada saraf.
I.
Penyakit Gaucher Tipe 1
Tipe
ini merupakan jenis yang paling umum terjadi. Tipe ini disebut juga bentuk
non-neuropatik dari penyakit ini karena biasanya tidak mempengaruhi sistem
saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Ciri-ciri dari kondisi ini
berkisar dari ringan hingga berat dan dapat muncul kapan saja dari masa
anak-anak hingga masa dewasa. Gejala utama dari tipe ini adalah:
· Pembesaran
pada hati dan limfa (hepatosplenomegali) yang menyebabkan pembengkakan pada
bagian perut
· Anemia
yang menyebabkan mudah lelah
· Mudah
mengalami memar dikarenakan berkurangnya jumlah trombosit (trombositopenia)
· Mimisan
· Penyakit
pada paru-paru
· Kelainan
pada tulang, seperti rasa nyeri pada tulang, fraktur tulang, dan arthritis
· Adanya
bintik kuning pada bagian mata
II.
Penyakit Gaucher Tipe 2
Tipe
ini disebut juga bentuk neuropatik akut dari penyakit ini karena memiliki
ciri-ciri yaitu adanya masalah yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Selain
itu, penyakit Gaucher pada tipe ini memiliki waktu permulaan gejala yang
paling awal, yaitu pada 3-6 bulan pertama, berkembang dengan sangat cepat, dan
bersifat fatal karena menyebabkan kematian sebelum 2 tahun. Dikarenakan
pendeknya masa hidup, bayi yang menderita tipe 2 ini tidak akan bertahan hidup
cukup lama. Pada masa anak-anak, tipe ini merupakan masalah medis yang dapat
mengancam nyawa.
Tipe
ini tidak menunjukkan kekhususan etnis seperti tipe 1 dan jarang muncul, dengan
perbandingan 1:100.000.
Selain
gejala pada tipe 1, gejala-gejala yang timbul pada tipe 2 meliputi:
· Kelainan
pergerakan mata
· Kejang
· Kerusakan
otak
· Terhambatnya
pertumbuhan
· Gangguan
pernapasan
· Kesulitan
menelan
· Kontraksi
dan relaksasi otot yang tidak terkendali
III.
Penyakit Gaucher Tipe 3
Sama
seperti tipe 2, tipe ini juga menunjukkan masalah yang mempengaruhi sistem
saraf pusat. Namun, tipe ini disebut bentuk neuropatik kronis dari penyakit ini
karena berkembang lebih lambat dibandingkan tipe 2. Tipe ini juga tidak
menunjukkan kekhususan etnis dan juga jarang muncul, dengan perbandingan
1:50.000. Gejala neurologis pada tipe ini berkembang lebih lambat dengan waktu
permulaan gejala yang lebih lama dari tipe 2 tetapi tetap dalam waktu di bawah
2 tahun.
Selain
gejala-gelaja pada tipe 1 dan 2, gejala neurologis pada tipe 3 meliputi:
· Inkoordinasi
· Keterbelakangan
mental
· Kejang
myokloni
Terdapat subtipe dari tipe 3 ini, yaitu Norbottnian
Gaucher disease, diambil dari nama daerah di Swedia tempat jenis ini
diidentifikasi. Perkembangan gejala neurologis yang lambat pada subtipe ini
dapat tidak muncul pada awal masa anak-anak.
IV.
Penyakit Gaucher Tipe Perinatal
Lethal
Tipe
ini merupakan tipe yang paling berat dari penyakit Gaucher. Kondisi ini
memyebabkan komplikasi berat atau dapat mengancam nyawa yang terjadi sebelum
kelahiran atau pada masa anak-anak. Ciri-ciri dari tipe ini meliputi:
· Pembengkakan
yang luas, disebabkan oleh akumulasi cairan sebelum kelahiran (hydrops
fetalis)
· Kulit
yang kering dan bersisik (ichthyosis) atau kelainan kulit lainnya
· Pembengkakan
bagian perut yang disebabkan oleh hepatosplenomegali
· Ciri-ciri
wajah yang khusus
· Gangguan
sistem saraf serius
Sesuai dengan indikasi namanya, kebanyakan
bayi dengan tipe ini akan bertahan hidup hanya dalam beberapa hari setelah
kelahiran.
V.
Penyakit Gaucher Tipe
Kardiovaskular
Bentuk
lain dari penyakit Gaucherdisebut tipe kardiovaskular karena tipe ini
terutama menyerang jantung sehingga menyebabkan katup jantung mengeras
(mengapur). Gejala yang ditimbulkan dari tipe ini meliputi:
· Kelainan
pada mata
· Penyakit
pada tulang (rasa nyeri pada tulang dan mudah patah tulang)
· Splenomegali
Tes
dan Diagnosis Penyakit Gaucher
1.
Tes Fisik
Pada
tes fisik, dokter akan menekan perut pasien untuk memeriksa ukuran limfa dan
hati.
2.
Tes Laboratorium
Penyakit
Gaucher dapat didiagnosis secara dini melalui tes darah. Sampel darah
dapat menunjukkan kadar enzim yang berhubungan dengan penyakit Gaucher.
Selain itu, darah atau air liur dapat mendeteksi status carrier seseorang.
3.
Analisis genetik
Analisis
genetik dapat menunjukkan seseorang mengidap penyakit Gaucher.
4.
Imaging Test
Seseorang
yang didiagnosis mengidap penyakit Gaucherbiasanya memerlukan tes secara
berkala untuk mengikuti perkembangan penyakitnya. Imaging test meliputi:
·
Dual energy X-ray Absorptiometry (DXA)
Tes
ini menggunakan X-ray level rendah untuk mengukur kepadatan tulang
·
Magnetic
resonance imaging (MRI)
Dengan menggunakan gelombang radio dan medan magnet
yang kuat, MRI dapat menunjukkan apakah terjadi pembesaran hati dan limfa,
serta terpengaruh tidaknya sumsum tulang.
5.
Screening
Prekonsepsi dan Tes
Prenatal
Screening genetik lebih baik dipertimbangkan untuk dilakukan
sebelum merencanakan kehamilan apabila seseorang atau pasangannya merupakan
keturunan Yahudi Ashkenazi atau memiliki sejarah keluarga yang mengidap
penyakit Gaucher. Dalam beberapa kasus, dokter akan menyarankan tes
prenatal untuk melihat apakah janin mengalami resiko terkena penyakit Gaucher.
Terapi
Penyakit Gaucher
Ketika tidak
ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit Gaucher, berbagai terapi dapat
membantu pengendalian gejala yang dialami, mencegah kerusakan yang tidak dapat
disembuhkan, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Beberapa penderita
memiliki gejala yang ringan sehingga tidak membutuhkan terapi.
Banyak
penderita yang menunjukkan perbaikan dari gejalanya setelah mulai melakukan
terapi dengan obat yang dapat:
·
Menggantikan
enzim. Pendekatan
ini dapat menggantikan defisiensi enzim yang dialami dengan enzim-enzim buatan.
Penggantian enzim ini diberikan pada pasien rawat jalan secara intravena,
biasanya dalam dosis yang tinggi dengan rentang waktu dua minggu. Adakalanya
penderita mengalami alergi atau reaksi hipersensitivitas terhadap terapi enzim
ini.
·
Menghambat
produksi substansi yang menyebabkan gangguan. Terapi secara oral, seperti miglustat (Zavesca)
dan eliglustat (Cerdelga), dapat mengganggu produksi substansi lipid
yang terakumulasi pada penderita penyakit Gaucher. Efek samping dari
terapi ini adalah diare dan nausea
·
Mengobati
osteoporosis.
Terapi ini dapat membantu pembentukan kembali tulang yang melemah akibat
penyakit Gaucher
Apabila gejala yang dialami
bersifat berat, penderita akan disarankan untuk melakukan:
·
Transplantasi
sumsum tulang.
Pada cara ini, sel pembentuk sel darah yang rusak akibat Gaucher akan
diangkat dan digantikan sehingga dapat mengurangi banyak gejala dari penyakit
ini. Terapi ini merupakan cara yang beresiko tinggi sehingga jarang dilakukan
dibandingkan terapi penggantian enzim
·
Pengangkatan
limfa. Sebelum
adanya terapi penggantian enzim, pengangkatan limfa merupakan cara yang paling
umum dilakukan pada penderita penyakit Gaucher. Saat ini, cara tersebut
biasanya diputuskan sebagai jalan terakhir apabila terapi-terapi yang
sebelumnya tidak efektif pada seorang penderita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar