DEFINISI
KANKER KOLON
Kanker kolon
merupakan pengembangan kanker (pertumbuhan sel-sel abnormal yang memiliki
kemampuan untuk menyerang atau menyebar ke bagian lain dari tubuh) di usus
besar akibat terjadinya mutasi gen K-RAS.
GEJALA
KANKER KOLON
- Pendarahan pada usus besar
- Perubahan kebiasaan buang air
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang
jelas
- Rasa sakit di perut atau bagian belakang
- Perut masih terasa penuh meskipun sudah
buang air besar
ONKOGEN K-RAS
Onkogen
K-Ras merupakan gen yang
berimplikasi pada perkembangan kanker kolorektal yang berfungsi pada jalur
replikasi. Onkogen K-Ras mempengaruhi
sistem tranduksi signal intraselular. Gen K-ras yang termutasi bertindak seperti tombol penekan yang selalu
dalam posisi on (aktif), sehingga secara kontinu memberi informasi yang
salah pada sel, yaitu menginstruksikan sel untuk membelah pada saat yang tidak
seharusnya terjadi pembelahan sel
Downstream
signaling pathway EGFR melalui Ras
MEKANISME PEMBENTUKAN KANKER KARENA MUTASI
GEN K-RAS
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN K-RAS
Beberapa
mutasi KRAS telah ditemukan terkait dengan :
- Sindrom Noonan
- Sindrom kardio - facio - kutan .
- Leukemia
- Kanker usus besar
- Kanker pankreas
- Kanker paru-paru
PENYEBAB MUTASI K-RAS
1. Terdapat
mutasi gen K-Ras di kodon 12 (20 %) dan kodon 11 pada keseluruhan sampel.
2. Mutasi titik
subsitusi kodon 12 GGT menjadi GTT ( Glysine → valine ) , GGT menjadi GAT (
Glysine → aspartat ).
3. Mutasi
subsitusi pada kodon 11 GCT menjadi CCT ( Alanine → Proline )
4. Paparan
karsinogen dari berbagai bahan kimia dan radiasi, ultraviolet yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada DNA (onkogenesis).
5. Faktor
genetik dan lingkungan dapat menyebabkan sel–sel normal menjadi sel–sel
kanker, seperti zat yang berasal dari bakteri flora kolon, makanan yang
dicerna atau senyawa –senyawa mutagenik.
DIAGNOSA LABORATORIUM
Pemeriksaan darah dalam tinja
Jika tesnya
positif untuk darah yang tersembunyi di feces (terdapat perubahan warna), ada
kemungkinan sekitar 3% - 5% terkena kanker kolon.
Pemeriksaan Barium Enema
Pasien
diberikan enema dengan cairan barium, lalu dilakukan pengambilan x-rays. Tumor
dan akan tampak sebagai bayangan gelap pada x-rays.
Endoskopi (Kolonoskopi)
Cara :
kolonoskopi dimasukkan ke rektum dan kolon. Lalu kamera di ujungnya akan
mengirimkan gambar ke monitor video. Kolonoskopi lebih akurat karena dapat
melihat polip-polip kecil.
Endoskopi (Sigmoidoskopi)
Digunakan
untuk memeriksa rektum, sigmoid usus, dan sebagian dari usus besar kiri. Untuk
melihat adanya polip yang dapat menimbulkan kanker.
CT Scan
Menunjukkan
hasil yang lebih pasti dan lebih detail dibandingkan pemeriksaan barium.
Whole Body PET Scan Imaging
Sementara ini adalah
pemeriksaan diagnostik yang paling akurat untuk
mendeteksi kanker kolorektal yang timbul
kembali)
Pemeriksaan Kadar CEA darah
CEA adalah
suatu unsur yang dihasilkan oleh beberapa sel-sel kanker. Ditemukan dalam kadar
yang tinggi pada pasien yang sel – sel kankernya sudah menyebar ke semua bagian
Pemeriksaan DNA
Tes-tes
darah sekarang tersedia untuk memeriksa sindrom-sindrom kanker usus besar
warisan FAP, AFAP, MYH, dan HNPCC melalui tes genetika
PENGOBATAN
Operasi
Ø Reseksi Low
Anterior
Ø Protectomy
dengan Colo-Anal Anastomotosis
Ø Reseksi
Abdominoperineal (AP)
Ø Eksenterasi
panggul
Kemoterapi
Terapi radiasi
Sumber:
·
http://journal.frontiersin.org/Journal/10.3389/fphys.2013.00407/full
·
http://pasca.unand.ac.id/id/wp.content/uploads/2011/09/ARTIKEL-RITA-MALIZA.pdf
·
http://emedicine.medscape.com/article/277496-overview
·
Fox, Lombard, Lam. Gastroenterology, 2’nd
edition. Toronto : Mosby, 2004