Seseorang dikatakan menderita hipertensi apabila tekanan
darahnya > 140/90 mmHg. Hipertensi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu hipertensi
primer dan sekunder. Seseorang yang menderita hipertensi primer, bersifat resensial
(idiopatik) atau tidak diketahui penyebabnya sehingga tidak dapat diobati,
hanya dapat dikontrol. Sedangkan, hipertensi sekunder dapat diketahui
penyebabnya, umumnya disebabkan oleh penyakit lain contohnya seperti batu
ginjal, apabila batu ginjal tersebut diobati maka tekanan darah dapat kembali
normal.
Orang yang menderita hipertensi akan mengalami
ketergantungan obat sepanjang masa hidupnya. Walaupun tekanan darahnya sudah
turun, namun harus tetap mengkonsumsi obat dengan dosis yang diturunkan tapi
tidak dapat dihentikan untuk mencegah terjadinya komplikasi, timbulnya tekanan
darah yang fluktuatif yang dapat menyebabkan aneurism.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
1.
Cardiac output = stroke volume x denyut jantung
Cardiac output meningkat karena volume darah meningkat yang disebabkan
karena pengaruh proses urinasi. Contohnya: gangguan ginjal, urin yang terbentuk
sedikit.
2.
Resistensi perifer, akan
meningkat jika pembuluh darah mengalami konstruksi.
Jika terjadi peningkatan cardiac
output namun tidak diiringi dengan resistensi perifer, maka belum tentu
akan terjadi hipertensi. Namun jika terjadi kenaikan resistensi perifer maka
dapat terjadi hipertensi.
Pada saat terjadinya gangguan ginjal, urin yang terbantuk
akan sedikit. Hal ini dapat menyebabkan gangguan
tekanan darah serta peningkatan kontraktilitas tubulus ginjal. Sehingga natrium
tertahan dalam tubulus dan tidak dapat dikeluarkan melalui urin namun mengalami
reabsorbsi dari tubulus ke kapiller. Natrium bertindak sebagai penentu osmolaritas
dalam darah/ cairan, jika natrium meningkat di kapiler maka O2 akan
ikut tereabsorbsi. Sehingga volume darah meningkat, volume urin menurun serta
terjadi peningkatan stroke volume yang
mengakibatkan peningkatan cardiac output.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, maka pasien dengan gangguan ginjal
diberikan obat diuretik untuk meningkatkan pengeluaran urin dari tubuhnhya.
Sumber: Dr. Fadlina Chany Saputri, M.Si., Apt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar