Definisi
Anemia Inflamasi/Anemia of Chronic Disease (AI/ACD), yaitu anemia dengan
karakteristik berkurangnya Fe untuk eritropoiesis karena berkurangnya absorpsi
Fe dari traktus gastro-intestinal dan berkurangnya pelepasan Fe dari makrofag,
berkurangnya kadar eritropoietin (relatif) dan sedikit berkurangnya masa hidup
eritrosit akibat kelebihan hepcidin dalam tubuh.
Anemia Inflamasi merupakan penyakit anemia kedua paling umum setelah anemia
karena kekurangan zat besi. Anemia inflamasi ini tidaknya ditemukan pada orang
yang menderita penyakit kronik, tetapi bisa juga ditemukan pada anak-anak yang
menderita hainfeksi biasa, seperti
infeksi telinga.
Gejala
AI/ACD biasanya berkembang secara perlahan sehingga hanya menimbulkan
sedikit ataupun tidak sama sekali ada gejala. Gejala anemia tersebut kadang
juga tertutup oleh gejala penyakit dasarnya. Terkadang, AI/ACD dapat
menimbulkan gejala:
v Kelelahan
v Kelemahan
v Kulit pucat
v Detak jantung cepat
v Sesak napas
Penyebab
1. Infeksi oleh patogen, misalnya tuberkulosis, endokarditis, osteomyelitis
2. Penyakit autoimun seperti artritis rheumatoid dan systemic lupus
erythematosus
3. Penyakit kronis dengan aktivitas inflamasi rendah seperti kanker, penyakit
ginjal dan congestive heart failure
4. Proses penuaan
Indikasi
Untuk mendiagnosa AI / ACD, dilakukan tes darah yang disebut hitung darah
lengkap (CBC). Selain mengukur hematokrit dan hemoglobin, CBC mencakup dua
pengukuran lainnya untuk menunjukkan apakah seseorang memiliki cukup zat besi:
●
Tingkat
feritin. menunjukkan jumlah zat besi yang tersimpan dalam tubuh. Nilai ferritin
di bawah 200 nanogram per liter adalah tanda bahwa seseorang mungkin kekurangan
zat besi.
●
Saturasi
Transferin : perhitungan persentase jumlah transferin yang mengikat zat besi.
Total
saturation % =
Total Iron-binding capacity (TIBC) adalah kapasitas transferin dlm mengikat
Fe, merupakan pengukuran langsung dari protein transferin, yang mengantarkan
besi dari usus ke sisi penyimpanan pada sumsum tulang. Nilai TIBC normal : 240-360 μg/dL.
transferin adalah protein serum yang berfungsi mengikat dan mengangkut zat
besi.
erthropoietin adalah hormon dari
ginjal yang berfungsi untuk mestimulasi bone marrow dalam memproduksi sel darah merah.
Hepsidin
Hepcidin adalah hormon yang diproduksi oleh hepatosit untuk mengatur kadar
zat besi tubuh, khususnya penyerapan zat besi dalam usus dan pelepasan besi
dari makrofag. Hepcidin
diatur oleh besi serta oleh rangsangan kekebalan tubuh. Hepcidin adalah regulator negatif dari penyerapan zat besi dalam usus kecil
dan pelepasan besi dari makrofag. Kelebihan hepcidin yang menyebabkan anemia inflamasi. Hepcidin (hepatic bactericidal protein) adalah peptida antimikroba yang
kaya sistein yang dihasilkan sel hepatosit. Hepsidin melakukan fungsi yang berbeda melalui satu mekanisme biokimia:
interaksi hepcidin-ferroportin. Sel epitel usus dan makrofag retikuloendotelial menggunakan
transporter yang sama yaitu ferroportin, untuk mengangkut besi ke dalam
plasma.
Hepsidin dan Inflamasi
Inflamasi dan infeksi meningkatkan sintesis hepsidin. Pasien dengan sepsis,
peradangan usus, myeloma, dan kenaikan CRP (C reactive protein) lebih dari 10
mg/dL menunjukan peningkatan level
hepsidin.
Makrofag menstimulasi selama proses inflamasi; stimulasi tergantung tingkat
inflamasi. aktivasi makrofag menghasilkan
sitokin. Hepsidin memiliki inducer utama yaitu Interleukin-6 (IL-6) yang
meningkatkan hepsidin sehingga menyebabkan hipoferremia.
IL-6 adalah sitokinin yang disekresi
dari jaringan tubuh ke dalam plasma darah, terutama pada fase infeksi akut atau
kronis, dan menginduksi respon peradangan
Hepsidin menghambat pengeluaran besi dari makrofag dan juga penyerapan besi
dalam usus. Dalam keadaan inflamasi, produksi hepsidin tidak lagi diregulasi oleh
besi tetapi bertambah melalui stimulasi IL-6.
IL-6 disekresikan dari makrofag dan sel T untuk menstimulasi respon imun
terhadap inflamasi.
Mekanisme terjadinya Anemia karena inflamasi
Sumber:
Davey, P. (2010). Medicine at a Glance. Chichester, West Sussex, UK:
Wiley-Blackwell.
Provan, D., & Gribben, J. (2010). Molecular Hematology.
Chichester, West Sussex: Wiley-Blackwell.
Cullis, J. (2011). Diagnosis and management of anaemia of chronic disease:
current status. British Journal Of Haematology, 154(3), 289-300.
doi:10.1111/j.1365-2141.2011.08741.x
D'Angelo, G. (2013). Role of hepcidin in the pathophysiology and diagnosis
of anemia. Blood Res, 48(1), 10. doi:10.5045/br.2013.48.1.10
Roy, C. (2010). Anemia of Inflammation. Hematology, 2010(1),
276-280. doi:10.1182/asheducation-2010.1.276
Medical Team, M. (2015). Anemia of Inflammation - Causes, Symptoms,
Treatment, Diagnosis - MedBroadcast. Medbroadcast.com. Retrieved 8
September 2015, from http://www.medbroadcast.com/channel_condition_info_details.asp?disease_id=263&channel_id=1021&relation_id=5837#.Ve485RHtmkp
Pathologystudent.com,. (2015). Iron deficiency vs. anemia of chronic disease.
Retrieved 9 September 2015, from http://www.pathologystudent.com/?p=3704
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases,. (2013). Anemia
of Inflammation and Chronic Disease. Retrieved 8 September 2015, from http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/blood-diseases/anemia-inflammation-chronic-disease/Pages/fact-sheet.aspx
News-Medical.net. (2011). What is Interleukin 6? 2011 retrieved 8 September 2015, from
http://www.news-medical.net/health/What-is-Interleukin-6.aspx
wihh nice info, saya pengunjung setia web anda
BalasHapuskunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
Obat Tradisional Tumor Payudara