Jumat, 29 Januari 2016

Celiac Sprue

          Definisi
Celiac sprue adalah salah satu gangguan pada villi usus halus yang menyebabkan terjadinya malabsorpsi nutrisi. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa villi memiliki peran utama dalam absorpsi nutrient, jika villi rusak maka dapat dipastikan absorpsi nutrient akan terganggu.
Etiologi
Celiac sprue terjadi karena terjadinya kelainan autoimun yang diturunkan. Imun akan menyerang villi usus halus penderita celiac sprue yang mengonsumsi gluten (sejenis protein di dalam padi-padian)
Gejala
Gejala dan tanda celiac disease yang berhubungan dengan sistem pencernaan bergantung pada seberapa besar bagian usus yang mengalami kerusakan dan umur penderita. Gejala dan tandanya adalah sebagai berikut :
·        Pada bayi < 2 tahun : diare, steatorrhea (feses berlemak), berat badan turun, abdominal distention (buncit), atrofi otot, retardasi pertumbuhan (pertumbuhan terhambat sehingga tubuh penderita lebih kecil dari seharusnya)
·        Pada anak-anak dan orang dewasa biasanya muncul gejala apabila sudah mengalami malabsorpsi serius, gejalanya berupa diare kronis, dyspepsia, flatulence karena koloni bakteri dari nutrien yang tidak terabsorbsi normal, penurunan berat badan bergantung tingkat keparahan celiac disease yang dialami.
Selain gejala dan tanda dari si stem pencernaan, ada juga gejala lainnya seperti : kelelahan, depresi,  anemia defisiensi Fe, osteoporosis, bertubuh pendek, pubertas tertunda,  menstruasi yang tidak teratur, kesuburan berkurang, tubuh mudah memar, hyperkeratosis, dan gangguan saraf.
Diagnosis
Diagnosis penderita celiac sprue dapat dilakukan melalui 2 tahap yaitu screening test dan serologic test.
·         Screening test
Pada screening test penderita akan melakukan pemeriksaan darah pada umumnya dan hasilnya akan menunjukan beberapa gejala kelainan karena defisiensi nutrisi tertentu, sebagai contoh :
ü  Sel darah merah mikrositik karena defisiensi Fe.
ü  Anemia megalobastik karena defisiensi asam folat dan/atau vitamin B12.
ü  Osteomalacia atau osteoporosis karena malabsorpsi vitamin D atau kalsium.
ü  Protein albumin dalam darah rendh kareena kekurangan protein.
ü  Asidodis atau hypoakalemia karena diare.
·         Serologic test
Pada serologic test pasien akan menjalani tes serum antibodi yang terdiri dari beberapa macam :
ü  Tissue Transglutaminase Antibodies (tTG-IgA) Test : merupakan serologic test utama bagi penderita celiac sprue. Hasil test akan menunjukan positif 98% bagi penderita, sedangkan bagi pasien normal atau gangguan pencernaan lainnya hasil test akan menunjukan negative 95%.
ü  IgA Endomysial Antibody (EMA) test : Hasil test tTG-IgA dapat menunjukan kesalahan bagi penderita associated autoimmune disorders. Oleh karena itu terdapat alternative serologic test bagi penderita celiac sprue yaitu test EMA. Test ini memerlukan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan tTG-IgA test dan dalam pelaksanannya memerlukan sample jaringan esophagus atau tali pusar penderita. Akan tetapi berdasarkan riset 5-10% penderita celiac sprue menunjukan hasil negative pada test ini.
ü  Total serum IgA test : Apabila tTG-IgA dan EMA test menunjukan hasil yang negative, maka masih ada alternative serologic test lainnya yaitu test total serum IgA test. Test ini bertujuan mengecek terjadinya defisiensi IgA yang biasanya terjadi pada penderita celiac sprue apabila hasilnya positif maka pasien akan melakukan test lanjutan yaitu deaminated gliadi peptide (DGP IgA dan IgG) test.
ü  Deaminated gliadi peptide (DGP IgA dan IgG) test :test ini merupakan test lebih lanjut untuk penderita dengan defisiensi IgA positif dan tTG-IgA, EMA test negative.

Bagi pasien yang memiliki hasil tes serologi positif maka akan dirujuk untuk melakukan mucosal biopsy untuk memastikan apakah gejala yang dialami pasien disebabkan oleh celiac sprue atau memang ada gangguan lainnya. Mucosal biopsy lebih baik dilakukan dengan keadaan pasien masih mengonsumsi gluten untuk memastikan apakah benar pasien menderita celiac sprue. Berikut adalah hasil biopsy dari pasien penderita celiac sprue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar