Rabu, 13 April 2016

SKORBUT DAN FRAGILE TULANG

Definisi
Skorbut adalah suatu penyakit yang disebabkan karena defisiensi vitamin C. Defisiensi vitamin C  adalah suatu keadaan dimana kadar vitamin C dalam darah seseorang berkurang dari kadar normalnya.
Nilai normal untuk vitamin C dalam darah adalah:
         dewasa : 0,6-2 mg/dL
         anak     : 0,6-1,6 mg/dL
Etiologi
Vitamin C memiliki fungsi dalam pengaktifan enzim prolil dan lisil hidroksilase menghasilkan reaksi hidroksilasi prokolagen .
Prekursor yang tidak terhidroksilasi secara adekuat tidak dapat berikatan silang dengan benar. Dengan demikian, kolagen yang terbentuk menjadi kurang kuat untuk menahan regangan

Patofisiologi
Kekurangan vitamin C menyebabkan supresi laju sintesis peptida kolagen. Defek pada sintesis kolagen ini akan memengaruhi keutuhan pembuluh darah dan menimbulkan predisposisi perdarahan pada penyakit skorbut.
       -          Perdarahan
Sering terlihat pada kulit dan mukosa gingiva dan menyebabkan hematoma subpreiosteum
       -          Perubahan skeletal
Terjadi karena pembentukan matriks osteoid yang tidak adekuat
       -          Pembengkakan gingiva
Disertai juga dengan infeksi sekunder bakterial pada jaringan periodontal
       -          Lesi pada kulit
Meliputi ruam yang bersifat polifolikuler, hiperkeratotik, dan papuler
       -          Kesembuhan luka akan terganggu

      Dalam sintesis kolagen: asam askorbat diperlukan sebagai reseptor untuk prolyl hidroksilase dan lysyl hydroksilase yang berfungsi untuk hidroksilasi asam animo prolin dan lisin dalam
kolagen. Hidroksiprolin dan hidroksilisin penting dalam stabilisasi kolagen.

Patofisiologi gangguan syaraf
Vitamin C disekresi bersama dengan dopamin dan glutamat dalam striatum untuk kemudian mempotensiasi aktivitas glutamat dan dopamin.
Dalam striatum, dopamin berfungsi untuk menginisiasi dan mengontrol gerakan dengan berkomunikasi dengan motor cortex.
Vitamin C juga mengontrol kerja GABA. Dengan defisiensi vitamin C, kerja GABA akan berlebih dan menyebabkan turunnya gerakan dan menjadikan gerakan tidak luwes lagi.

Diagnosa Klinik
       1.      Riwayat medis (anamnesis)
Survei rinci tentang kondisi pola makan dan hidup.
  1. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan, dokter menilai status gizi dan kesehatan umum dan harus diperhatikan dengan gejala yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C (pucat (anemia), kulit dan membran mukosa perdarahan, longgar atau patah gigi, sukarnya penyembuhan luka, nyeri sendi dan bengkak, nyeri tulang dan otot, dll)
       3.    Tes darah
Penderita skorbut memiliki kadar C-Reactive Protein (CRP) yang rendah.


Pencegahan
-          Skorbut dapat dicegah dengan diet cukup vitamin C.
-          Anak-anak dan orang dewasa membutuhkan asupan vitamin C sebanyak 45 mg – 60 mg dalam 24 jam.
Pengobatan
-          Pemberian 3 – 4 oz saribuah jeruk atau saribuah tomat setiap hari
-          Dosis terapeutik harian 100 – 200 mg diberikan secara peroral maupun parenteral

Sumber:
       Robins,Cotran. 2008.Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Edisi 7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
       Behrman, R., Webb, K., & Nelson, W. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar