Senin, 18 April 2016

RABUN SENJA (NYCTALOPIA)


Penderita rabun senja atau nyctalopia memiliki penglihatan yang buruk pada lingkungan dengan intensitas cahaya rendah, khususnya pada saat malam hari. Selain itu sulit beradaptasi dari tempat terang ketempat yang lebih gelap.



Etiologi
Herediter:
       a.      X-linked congenital stationary: Mutasi pada NYX and CACNA1F genes yang berfungsi memastikan signal dari batang dan kerucut sampai kesel retina lainnya
      b.      Retinitis pigmentosa: degenerasi retina

Treatable (dapat disembuhkan):
       a.       Katarak
       b.      Miopi: karena pemanjangan bola mata dan lensa gagal berkompensasi
       c.      Pengaruh obat, seperti obat glaukoma : menghambat jumlah cahaya yang masuk kemata
       d.        Diabetes : menyebabkan diabetic retinopathy àkapiler yang menyuplai retina rusak à retina rusak
       f.      Defisiensi vitamin A

Vitamin A
Ditemukan pada:
       a.      Jaringan hewan, khususnya: hati
       b.      Pada tanaman sebagai Beta Carotene




Patofisiologi
Tubuh mengalami defisiensi vitamin A à akan mengganggu produksi rodopsin à mengganggu fungsi batang à menimbulkan rabun senja.
          -          Rods (batang): untuk penglihatan monokrom dengan cahaya.
          -          Cones (kerucut): untuk melihat warna dan penglihatan secara detail. 
          -          Cahaya masuk batang / kerucut retina à diubah menjadi sinyal elektrik à diteruskan ke otak à diterjemahkan otak.
          -          Pada batang, sinyal elektrik dibentuk oleh Rhodopsin.
          -          Pigmen Rhodopsin terbuat dari opsin (protein tak berwarna) dan 11-cis-retinaldehid yang merupakan turunan vitamin A.
          -          Sehingga, defisiensi vitamin A dapat menyebabkan deregenerasi rhodopsin yang menyebabkan buta senja.

Manifestasi Kekurangan Vitamin A




Diagnosis Klinis
  1. Sulit dideteksi karena tidak ada gejala secara fisik yang spesifik menunjukkan rabun senja, terutama pada anak-anak
  2. Jika terjadi gejala rabun senja (kurangnya kemampuan pengelihatan saat adaptasi transisi cahaya, tidak aktifnya anak menjelang malam hari), maka dilakukan pemeriksaan
  3. Pemeriksaan Umum
    1. Tes pengelihatan
    2. Pemeriksaan menggunakan Slit lamp
  4. Pemeriksaan Khusus
    1. Pemeriksaan Serum Retinol
                                                              i.      Normal (>20 µg/dL)
1.      Jika normal, namun gejala tetap ada à pemeriksaan Retinitis Pigmentosa
2.      Jika <20 µg/dL à KVA Sub Klinis à Pemberian terapi vitamin A (@5.5mg retinyl palmitate/10000 IU Vit A)
  1. Respon XN pada terapi Vitamin A tinggi, sekitar 24-48 jam

Pencegahan dan Pengobatan
  1. Konsumsi vitamin A
  2. Manajemen:
    1. Menggunakan lampu yang lebih terang bila dibutuhkan
    2. Hindari mengemudi di malam hari
    3. Hindari memasuki ruangan yang gelap setelah berada dalam suasana terang
    4. Monitor kesehatan mata ke dokter




Sumber:
       Sommer, A., & Sommer, A. (1995). Vitamin A deficiency and its consequences. Geneva: World Health Organization.
       (2015). Retrieved 17 November 2015, from http://www.retina-international.org/eye-conditions/symptoms-understanding/night-blindness/
       Chris, D. Night Blindness (Nyctalopia) Causes, Symptoms, Treatment | Healthhype.com. Healthhype.com. Retrieved 17 November 2015, from http://www.healthhype.com/night-blindness-nyctalopia-causes-symptoms-treatment.html
       Encyclopedia Britannica,. rhodopsin | biochemistry. Retrieved 17 November 2015, from http://www.britannica.com/science/rhodopsin
       Genetics Home Reference,. (2015). X-linked congenital stationary night blindness. Retrieved 17 November 2015, from http://ghr.nlm.nih.gov/condition/x-linked-congenital-stationary-night-blindness
       LiveScience.com,. (2010). How the Human Eye Works. Retrieved 17 November 2015, from http://www.livescience.com/3919-human-eye-works.html
       My.clevelandclinic.org,. (2015). Night Blindness. Retrieved 17 November 2015, from https://my.clevelandclinic.org/services/cole-eye/diseases-conditions/hic-night-blindness
       Vivo.colostate.edu,. (2015). Vitamin A. Retrieved 18 November 2015, from http://www.vivo.colostate.edu/hbooks/pathphys/misc_topics/vitamina.html
       WebMD Boots,. (2014). Night blindness. Retrieved 17 November 2015, from http://www.webmd.boots.com/eye-health/guide/night-blindness
       Dugdale, D. (2015). Vitamin A blood test: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Nlm.nih.gov. Retrieved 18 November 2015, from https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003570.htm
       Rothman, K., Moore, L., Singer, M., Nguyen, U., Mannino, S., & Milunsky, A. (1995). Teratogenicity of High Vitamin A Intake. New England Journal Of Medicine, 333(21), 1369-1373. http://dx.doi.org/10.1056/nejm199511233332101


Tidak ada komentar:

Posting Komentar