Senin, 30 Mei 2016

ANATOMI BATANG DIKOTIL

BATANG
Batang merupakan salah satu bagian dari tumbuhan .Batang merupakan bagian penting tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Batang bersatu dengan akar melanjutkan sari makanan yang dibawa oleh akar melalui jaringan pengangkut. Di ujung sumbu titik tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas teminal. Batang dapat memperlihatkan sumbu yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas.
Batang dibedakan berdasarkan habitat tumbuh menjadi batang yang tumbuh di bawah tanah, contohnya, rhizoma, umbi lapis, atau umbi batang, serta batang di dalam air, atau di darat.Pada ujung batang terdapat tiga daerah perkembangan seperti pada ujung akar. Bagian-bagian batang menurut irisan memanjang terdiri atas Zona Meristem, Zona Memanjang, dan Zona Pematangan (diferensial).
Sifat Batang:
  • Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder, selalu aktinomorf
         Terdiri atas ruas yang dibatasi oleh buku-buku tempat adanya daun
         Arah tumbuh menuju cahaya (fototrop atau heliotrop)
         Pertumbuhan tidak terbatas à selalu bertambah panjang
         Mengadakan percabangan yang tidak digugurkan (kecuali ranting atau dahan kecil yang dapat gugur)
         Umumnya tidak berwarna hijau (kecuali tumbuhan yang umurnya pendek)

Fungsi Batang
         Penyokong atau penopang
         Tempat penyimpanan cadangan makanan
         Sarana transportasi atau pengangkut
         Membantu proses pernapasan
         Alat perkembangbiakan vegetatif
         Bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari manusia
Struktur Anatomi Batang
Batang merupakan bagian penting tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Sebagai bagian dari tumbuhan, batang juga dinamakan sebagai sumbu tumbuhan. Batang sebagai sumbu tumbuhan berguna untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan lain yang berada di atas tanah yaitu, daun, bunga, dan buah.
            Batang dapat dibedakan berdasarkan bagian/susunan yang saling berurutan pada sayatan membujur batang, yaitu batang monokotil dan dikotil.

A.    Struktur Batang Dikotil
Batang dikotil adalah batang yang dimiliki oleh tumbuhan dikotil, contohnya batang pada tumbuhan Magnifera indica. Struktur batang terdiri atas struktur primer dan struktur sekunder. Dimana struktur primer terdiri atas bagian epidermis, endodermis,korteks dan stela/silinder pusat. Sedangkan struktur perimertersusun atas floem sekunder dan xylemsekunder yang dapatmembentuk lingkaran tahun. Berikut bagan pembagian anatomi batang dikotil :





 
1. STRUKTUR PRIMER
a.      Epidermis
         Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang, terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Merupakan sel hidup dan mampu bermitosis sehingga berperan dalam memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder.
Pada epidermis terdapat stomata dan trikoma. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan trikoma berfungsi untuk mengurangi besarnya penguapan air. Epidermis memiliki dinding sel yang sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan mekanis dan serangan hama. Di tempat-tempat tertentu, epidermis pecah dan diisi jaringan gabus yang dihasilkan oleh kambium gabus (felogen). Lapisan gabus ini disebut lentisel. Tersusun atas sel-sel yang renggang, mengandung banyak ruang antar sel. Fungsi lentisel yaitu sebagai tempat pertukaran gas atau penguapan. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah dalam dari epidermis batang dijumpai satu atau beberapa lapis sel yang berasal dari inisial yang tidak sama dengan epidermis yang disebut hipodermis. Struktur hipodermis ini berbeda dengan sel-sel penyusun korteks.

LENTISEL
 
Description: C:\Users\Dian\Pictures\lentisel.jpg




b.      Korteks
Description: C:\Users\Acer\Downloads\5601-004-09DE6B42.gif
 Korteks batang disebut juga kulit pertama. Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antarsel, namun terdapat juga sel-sel sklerenkim. Daerah yang dekat dengan lapisan epidermis  yang disebut dengan korteks luar tersusun atas jaringan kolenkim dan parenkim, sedangkan makin ke dalam yang tersusun atas jaringan parenkim saja disebut korteks dalam. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim. Fungsi korteks pada batang yaitu untuk fotosintesis, penyimpanan, dan dukungan. Sedangkan, kolenkim dan sklerenkim di korteks memberikan kekuatan dan dukungan struktural untuk batang.
c.       Endodermis
 Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi butir-butir amilum. Zat tepung ini berfungsi sebagai cadangan makanan, hanya terdapat pada tumbuhan Angiospermae dan tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
Sel endodermis terdiri atas sel hidup yang berbentuk silinder kosong. Dinding endodermis mempunyai struktur yang khas dan khusus. Pada dinding menjari dan melintang terdapat penebalan lignin (zat kayu) dan suberin (zat gabus), yang disebut pita Caspary. Pita caspary ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita caspary, agar dapat masuk stele dan memasuki arus transpirasi xylem, ion harus melewati protoplasma sel endodermis. Disinilah terjadi seleksi anatara ion yang dapat masuk dan ion yang harus tetap di luar. Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf  U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui air. Sel-sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem tidak mengalami penebalan sehingga dapat dilalui air dan zat yang terlarut. Sel-sel ini disebut sel penerus atau peresap.
d.      Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Stele terdiri atas perisikel, berkas vaskuler dan empulur. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Berkas vaskuler (pengangkut) tersusun melingkar. Masing-masing berkas terdiri atas xilem, kambium dan floem. Pada akar dikotil, antara xilem dan floem menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder. Jaringan sekunder yang terbentuk oleh kambium adalah xilem sekunder yang terletak di sebelah luar xilem primer dan floem sekunder yang terletak di sebelah dalam floem primer. Ada berbagai tipe berkas pengangkut, yaitu:
1.      Kolateral
Tipe kolateral dibedakan menjadi kolateral tertutup dan terbuka. Pada kolateral tertutup apabila di antara xylem dan floem tidak terdapat cambium, tapi terdapat parenkim penghubung. Tipe ini biasanya terdapat dalam batang monokotil. Pada kolateral terbuka, diantara xylem dan floem terdapat cambium yang bersifat dipleuris(mampu membentuk jaringan kedua arah(luar atau dalam)). Tipe ini biasanya terdapat pada batang dikotil.
2.      Bikolateral
Berkas pengangkut tipe bikolateral terdiri atas satu bagian xylem di tengah serta satu bagian floem di sebelah luar dan satu bagian di sebelah dalam. Antara xylem dan floem luar terdapat kambium, dan antara xylem dan floem dalam terdapat parenkim penghubung. Tipe bikolateral terdapat pada beberapa tumbuhan dikotil, seperti famili Solanaceae, Cucurbitaceae, Asclepiadaceae, Apocynaceae, Convolvulaceae, dan Compositae.
3.      Konsentris (pusat)
Berkas pengangkut tipe konsentris terdiri atas xylem yang dikelilingi oleh floem atau sebaliknya. Apabila xylem dikelilingi oleh floem disebut konsentris amfikribal, yang biasa terdapat pada Pteridophyta. Apabila floem dikelilingi oleh xylem disebut konsentris amfivasal, yang biasa terdapat pada monokotil, seperti pada Aloe arborescens, Dracaena, Cordylin.
4.      Radial (menjari)
Berkas pengangkut tipe menjari terdiri atas xylem dan floem yang tersusun berselang-seling menurut arah jari-jari. Susunan seperti ini terdapat pada akar sewaktu xilem dan floem dalam keadaan primer.
Description: C:\Users\Acer\Downloads\batang-tumbuhan-dikotil-monokotil-2.jpg








D.    Pertumbuhan Sekunder Batang Dikotil
Pertumbuhan sekunder pada batang dikotil akan mengakibatkan meningkatnya diameter maupun panjang dari suatu tumbuhan
1.      Floem Sekunder
Floem sekunder adalah jaringan floem yang letaknya lebih dalam dari jaringan floem primer, yang dibentuk oleh kambium ke arah luar. Akibat terus terbentuknya jaringan floem sekunder kulit batang tanaman dikotil membesar atau mengalami pertumbuhan sekunder.
2.      Xylem Sekunder
Xylem sekunder merupakan jaringan xilem yang dibentuk oleh jaringan kambium ke arah dalam. Letak xilem sekunder lebih ke arah luar dari pada letak xilem primer. Pertumbuhan xilem sekunder menyebabkan jari-jari xilem semakin besar. Pertumbuhan jari-jari xilem tidak sama setiap tahun, tergantung pada curah hujan, persediaan air, makanan, dan pengaruh musim. Fenomena tebal tipisnya pertumbuhan jari-jari batang menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun.
 Description: C:\Users\Asus S200E\Desktop\Pertanyaan Farkog\Makalah Farkog Bu Katrin\firxs1b.jpg
3.      Gabus (Felem)
Gabus (Felem) adalah jaringan yang dibentuk oleh kambium gabus (felogen) ke arah luar. Sebaliknya ke arah dalam felogen akan membentuk feloderma atau parenkim gabus. Gabus terdiri dari sel-sel yang dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin, dan bersifat impermeabel. Pada jaringan gabus di kulit batang, terdapat lentisel yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan penguapan.
Perbedaan Batang Monokotil dan Dikotil
Pada tumbuhan dikotil berkayu keras dan hidupnya menahun ikatan pembuluh membentuk cincin konsentris. Pada batang primer dan tidak berkayu ikatan pembuluh tersusun atas floem dan xilem yang melingkar seperti cincin.





Tabel Perbedaan Struktur Batang Monokotil dan Batang Dikotil
No
Monokotil
No
Dikotil
1.
Batang tidak bercabang-cabang
1.
Batang bercabang-cabang
2.
Hipodermis berupa sklerenkim
2.
Hipodermis berupa kolenkim
3.
Pembuluh angkut tersebar
3.
Pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran atau berseling radial
4.
Tidak mempunyai jari-jari empulur
4.
Jari-jari empulur berupa deretan parenkim diantara berkas pengangkut
5.
Tidak mempunyai kambium vaskular, sehingga tidak dapat tumbuh membesar
5.
Mempunyai kambium vaskular, sehingga dapat tumbuh membesar
6.
Empulur tidak dapat dibedakan dengan daerah korteks
6.
Dapat dibedakan daerah korteks dan empulur
7.
Tidak ada kambium diantara xilem dan floem
7.
Ada kambium diantara xilem dan floem

Dari gambar diatas terdapat perbedaan dikoti dan monokotil batang. Anatomi batang dikotil yaitu terdapat pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, dan ada kambium di antara xilem dan floem.  Pada batang dijumpai pula jaringan parenkim, kolenkim, sklerenkim. Hipodermis dikotil terdapat jaringan kolenkim.
               Anatomi batang monokotil sangat berbeda dengan anatomi batang dikotil yaitu pembuluh angkut (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat dibedakan di daerah korteks. Hipodermis tanaman monokotil memiliki dinding sel yang tebal. Dibagian dalam hipodermis batang monokotil, terdapat jaringan tipis, yakni jaringan sklerenkim. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium menyebabkan batang monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenasseberang (Agave sp).
Description: C:\Users\Asus S200E\Desktop\Pertanyaan Farkog\Makalah Farkog Bu Katrin\untitled8.jpg

Gambar Perbedaan sayatan melintang batang monokotil dan dikotil.




Sumber:

Campbell, N. A et al. 2003. Biologi. edisi ke 3. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajdah Mada University Press.
Nugroho, Hartanto dkk. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya.