Minggu, 12 Juni 2016

ANTIBIOTIK PENGHAMBAT SITESIS PROTEIN

Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri dan organisme lain (Dalimunthe, 2009). Sintesis protein adalah proses pembentukan asam amino melalui kode gen yang dibuat DNA. Untuk kehidupannya, sel mikroba perlu mensintesis berbagai protein. Sintesis protein berlangsung di ribosom, dengan bantuan mRNA dan tRNA. Antibiotik Penghambatan sintesis protein adalah antibiotik sebagai penghambatan dari proses translasi dan transkripsi material genetik mikroorganisme.

A.   Klindamisin
Sifat
-         Efektif terhadap bakteri Gram-positif, termasuk penicillin-resistant staphylococcus.
-         Merupakan narrow spectrum antibiotic
-         Antianaerobik pada klindamisin berguna untuk pneumonia yang disebabkan oleh bakteri anaerob
-         Digunakan untuk infeksi tulang seperti osteomyelitis
Jalur Biosintesis
-         Klindamisin merupakan antibiotik yang menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit besar ribosom 50s pada bagian atas dari peptidyl transferase.
-         Mencegah terbentuknya peptida pada proses transkripsi
Microorganisme Penghasil
-         Klindamisin di produksi oleh Streptomyces lincolnensis
-         Streptomyces lincolnensis merupakan bakteri gram positif yang banyak ditemukan di tanah
Sintesis




Contoh Sediaan Farmasi
Bentuk Sediaan:
            Kapsul 150 mg dan 300 mg.
Indikasi:
            Infeksi serius yang disebabkan oleh organisme sensitif. Profilaksis bedah dan pengobatan infeksi pasca bedah yang disebabkan oleh bakteri-bakteri anaerob.
Dosis:
Dewasa:
Infeksi serius 150 - 300 mg setiap 6 jam; infeksi berat 450 mg setiap 6 jam.
Anak:
Infeksi serius 8 - 16 mg / kgBB / hari terbagi dalam 3 - 4 dosis; infeksi berat 16 - 20 mg / kgBB / hari terbagi dalam 3 - 4 dosis.
Efek Samping:
            Reaksi hipersensitif, ruam, pruritus, gatal, urtikaria, gangguan gastrointestinal, mual, muntah, diare, kolitis.

B.    Tetrasiklin
Golongan Tetrasiklin yang pertama ditemukan adalah klortetrasiklin yang dihasilkan oleh Streptomyces aureofaciens. Diikuti oleh oksitetrasiklin dari Streptomyces rimosus.

Sifat
-         Berbentuk kristal bubuk kuning, tidak berbau dan stabil diudara
-         Pada paparan matahari yang kuat akan berubah menjadi gelap
-         Dalam larutan dengan pH < 2, potensi berkurang
-         Cepat rusak dalam larutan alkali hidroksida.
-         pH larutan suspensinya berkisar 3,0-7,0
-         Disosiasi konstan Pka adalah 3,3 ; 7,7 ;7,9
-         Lebih stabil pada PH yang sedikit basa
-         Profil kelarutan : 1 gram dalam 2500 ml air atau 50 ml etanol
-         Bebas larut dalam HCL encer atau alkali hidroksida
-         Hampir tidak larut dalam eter atau kloroform

Mikroba Penghasil
-         Chlortetracycline adalah anggota pertama grup ini yang diisolasi dari bakteri Streptomyces aureofaciens dan ditemukan oleh Duggar pada tahun 1948.
-         Hal itu kemudian diikuti oleh ditemukannya Oxytetracycline pada tahun 1950 dari bakteri Streptomyces rimosus.
Streptomyces aureofaciens
Phylum      : Actinobacteria
Order         : Actinomycetales
Family       : Streptomycetaceae
Genus        : Streptomyces
Gram         : Positif
Habitat      : Tanah
Streptomyces rimosus
Phylum      : Actinobacteria
Order         : Actinomycetales
Family       : Streptomycetaceae
Genus        : Streptomyces
Gram         : Positif
Habitat      : Tanah
Isolasi dan sintesis
-         Antibiotika golongan tetrasiklin yang pertama ditemukan adalah Klortetrasiklin yang dihasilkan oleh Streptomyces aureofaciens.
-         Kemudian ditemukan Oksitetrasiklin dari Streptomyces rimosus. Tetrasiklin sendiri dibuat secara semisintetik dari Klortetrasiklin, tetapi juga dapat diperoleh dari spesies Streptomyces lain.
Biosintesis


Contoh sediaan farmasi
Conmycini
          Indikasi  
Infeksi karena organisme yang peka terhadap tetrasiklin
          Dosis      
1 kaps 4 x/ hr. Brucellosis 500 mg 4 x/hr selama 3 minggu.     Sifilis 30-40 g dalam dosis terbagi selama 15 hr.
          Efek samping   
Anoreksia, mual, muntah, diare, gossitis, disfagia, enterokolitis, lesi inflamasi, ruam makulopapular dan eritematosa, fotosensitif.

C.    Kloramfenikol
Bakteri penghasil
Organism name
Streptomyces venezuelae MCRL-0376
Genus
Streptomyces
Family
Streptomycetaceae
Kingdom
Bacteria
Habitat
Soil
Gram Positive
Aerobic
Discovered by David Gottlieb
Chloramphenicol was also isolated from
the moon snail, Lunatia heros

Sintesis
-         Step I: Acetylation of the primary –NH2 moiety,
-         Step II: Interaction with formaldehyde (HCHO) to induct the terminal primary –CH2OH function,
-         Step III: Reduction with aluminium isopropoxide Al [OCH (CH3)2]3 to yield a mixture of the racemates of the threo and erythro forms of para –NO2 Ph CH(OH) CH(NH2) CH2OH,
-         Step IV: Isolation of the threo racemate and its resolution using camphorsulphonic acid, and
-         Step V: Condensation of the (–)enantiomorph with methyl dichloroacetate.



Biosintesis




D.    Eritromisin
Dihasilkan oleh Streptomyces erythreusSaccharopolyspora erythraea dan Sarcina lutea. Antibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada suhu kamar tetapi cukup stabil pada suhu rendah. Sebagai alternatif untuk pasien yang alergi penisilin untuk pengobatan enteritis kampilobakter, pneumonia, penyakit Legionaire, sifilis, uretritis non gonokokus, prostatitis kronik, akne vulgaris, dan profilaksis difetri dan pertusis.
Nama Binomial : Sarcina
Klasifikasi:
Kingdom         : Bakteri
Phylum            : Firmicutes
Class                 : Clostridia
Marga              : Clostridiales
Famili             : Clostridiaceae
Genus             : Sarcina 
Spesies             : Sarcina Lutea

Cara Kerja