Minggu, 07 Februari 2016

THALASEMIA


Merupakan kelainan darah yang diwariskan. Tubuh membuat bentuk abnormal hemoglobin à protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen. Cacat dalam rantai α atau rantai globin βà menyebabkan produksi sel darah merah yang abnormal. Kekurangan rantai globin tersebut disebabkan oleh ;
                1. Gangguan pada tingkat mRNA yang menimbulkan gangguan pada sintesisrantai globin
                2. pembentukan rantai globin yang tidak normal sehingga tidak berfungsi /mudah rusak
Disebabkan oleh kekurangan rantai globin pembentuk hemoglobin (Hb), baik rantai globin alfa maupun rantai beta.
Kekurangan rantai globin tersebut dapat disebabkan oleh:
§  Gangguan pada tingkat mRNA yang menimbulkan gangguan pada sintesis rantai globin.
§  Pembentukan rantai globin yang tak normal, sehingga tak berfungsi atau mudah rusak (tak stabil).
Gangguan tersebut dapat ditemukan melalui pemeriksaan klinik dan laboratorik.
Thalasemia merupakan salah satu dari penyakit gangguan pembentukan hemoglobin.


Klasifikasi Thalasemia
Jenis-jenis thalasemia.
      1.       Thalasemia alfa.
Mempengaruhi produksi rantai globin α. Rantai α globin  dikodekan oleh dua gen yang terkait erat pada kromosom 16.
a.       Delesi pada satu rantai alfa
Disebut sebagai silent carrier. Tiga lokus globin yang ada masih bisa menjalankan fungsi normal.

b.      Delesi pada dua rantai alfa
Adanya anemia hipokromik mikrositer yang ringan. Terjadi penurunan dari HbA2 dan peningkatan dari HbH.

c.       Delesi pada tiga rantai alfa
Dikenal juga sebagai HbH disease. Disertai dengan anemia hipokromik mikrositer. Banyak terbentuk HbH.

d.      Delesi pada empat rantai alfa
Dikenal juga sebagai hydrops fetalis. Gejalanya dapat berupa ikterus, pembesaran hepar dan limpa, dan janin yang sangat anemis. Bila dilakukan pemeriksaan didapatkan kadar Hb adalah 80-90% HbBarts.

v  Thalasemia alfa mayor.
        Terjadi pada bayi sejak dalam kandungan.
        Terjadi apabila seseorang tidak punya gen perintah produksi protein globinà anemia parah dan penyakit jantung.
v  Thalasemia alfa minor.
       Termasuk ke dalam thalasemia ringan.
       Tidak menyebabkan gangguan pada fungsi kesehatan lain.
       Dialami oleh wanita yang mengalami anemia ringan.
        Akan diwariskan kepada keturunan.

2.   Thalasemia beta
Thalasemia disebabkan oleh kesalahan genetik atau mutasi yang terjadi pada kromosom tubuh dari lahir, pada kromosom 11. Merupakan thalasemia yang paling parah. Penderita akan mengalami sakit selama 1-2 tahun. Disebut juga dengan coolys anemia. Mempengaruhi produksi rantai globin β. Rantai globin β dikodekan oleh gen tunggal pada kromosom 11, bentuknya diatur oleh locus control region (LCR).
      1.       Thalasemia beta mayor
Kedua gen mengalami mutasi sehingga tidak dapat memproduksi rantai beta globin. Biasanya gejala muncul pada bayi ketika berumur 3 bulan berupa anemia yang berat.
Penderita memiliki satu gen normal dan satu gen yang bermutasi. Penderita mungkin mengalami anemia ringan yang ditandai dengan sel darah merah yang mengecil (mikrositer).

      2.       Thalasemia beta intermedia
Kedua gen mengalami mutasi tetapi masih bisa memproduksi sedikit rantai beta globin. Penderita biasanya mengalami anemia yang derajatnya tergantung dari derajat mutasi gen yang terjadi.


      3.       Thalasemia beta minor
Penderita memiliki satu gen normal dan satu gen yang bermutasi. Penderita mungkin mengalami anemia ringan yang ditandai dengan sel darah merah yang mengecil (mikrositer). Mutasi pada salah satu dari 2 gen β, kadar hemoglobin normal, tidak memerlukan transfusi darah, pada wanita hamil, terkadang butuh transfuse, ukuran sel darah mengecil, pemberian zat besi perlu diawasi.

Gejala
Thalasemia merupakan salah satu dari penyakit gangguan pembentukan hemoglobin yang akan memberikan gejala: anemia, lesu, kurang nafsu makan, wajah pucat, imunitas kurang, nilai eritrosit abnormal, hemolisis berlebihan, pembesaran limpa, mengalami kerapuhan tulang atau penipisan tulang, jantung bekerja lebih keras, dan Fascies cooley’s (ciri khas thalassemia mayor, yakni batang hidung masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol akibat sumsum tulang yang bekerja terlalu keras untuk mengatasi kekurangan hemoglobin).


Penyebab Thalasemia
       Kesalahan genetik atau mutasi yang terjadi pada kromosom tubuh sejak lahir.
       Untuk thalasemia α pada kromosom no 16.
       Untuk thalasemia β pada kromosom no 11.


Patofisiologi



Diagnosis
          For Pre Pregnancy
1.       Carrier Screening Thallasemia
Tes DNA untuk mengetahui kecenderungan wanita atau pria sebagai carrier Thallasemia atau tidak. Dilakukan bagi calon ibu maupun calon ayah. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan metode Reverse Dot Blot yang dapat mendeteksi mutasi DNA. (Hal ini tidak dapat dilakukan secara spesifik di negara-negara berbeda karena setiap negara memiliki perbedaan-perbedaan struktur gen dan sebagainya).


2.       Elektroforesis
Dilakukan untuk kedua calon orangtua. Mengambil sampel darah dan kemudian menganalisis kadar HbA2. Apabila terjadi kondisi microcytosis (mean cellular volume < 80 fL) and/or hypochromia (mean cellular hemoglobin < 27 pg) , kedua calon orang tua terbukti sebagai carrier. Dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan Brilliant Cressyl Blue stained untuk mengetahui HbH.


          Pengujian prenatal
1.       Complete Blood Count (Pemeriksaan Darah Lengkap)
à HbA2 Screening (mempelajari kadar HbA2 dalam darah ibu hamil)
à Pada ibu hamil dengan kadar β-thalassemia ≥ 3.5% adalah carrier
2.       Reverse Dot Blot à Melengkapi Complete Blood Count HbA2 saja (karena melengkapi dari segi mutasi DNA).
3.       Ferritrin Blood Test
Mengetahui kadar Ferritrin dalam darah. Hasil abnormal (pada kasus ini ditinjau dari kadar di bawah normal) à Iron deficiency anemia
4.       Chorionic Villus Sampling
à Chorionic villus sampling (CVS) adalat tes prenatal di mana villi di plasenta di ambil untuk dilakukan tes.
à Hal ini bisa dilakukan sebagai parameter karena pada hasil akhirnya akan didapatkan informasi kromosom dari janin.
5.       Amiocentis
Cairan yang diambil kemudian dapat dianalisa untuk mengetahui perkembangan janin dari segi kromosomal, enzim, kelainan dan sebagainya.



          For  After Birth
1.  Complete Blood Count
a. Dari segi Hb
                Hasil pada orang yang postif akan menunjukkan:
*      Thallasemia Mayor à MCV 70 fl , MCH 20 pg,     kadar Hb kurang dari 7 g/dl
*      Thalassemia Intermedia à MCV di antara 50 –   80 fl, MCH di antara 16-24 pg, Hb di antara 7-10 g/dl
*      Thalassemia Minor à Pengurangan MCV dan    MCH, peningkatan jumlah HbA2
b. Uji kandungan besi dalam darah

2. MRI
                Dengan menggunakan gelombang magnetik, dokter dapat menggambarkan keadaan liver seseorang untuk mengetahui kadar besi (Fe) dalam tubuh.

Pengobatan
a.  Transfusi darah
b.  Suplemen asam folat
c.  Transplantasi darah dan sumsung tulang belakang

Transfusi darah
          Memberikan sel darah merah yang sehat dengan Hb normal.
          Disuntikkan melalui intravena. Waktunya 1-4 jam.
          Dilakukan berulang.
          Thalasemia beta intermediaà transfusi darah ketika ada infeksi atau kelelahan karena anemia.
          Thalasemia mayor (anemia cooley)à transfusi darah teratur (setiap 2-4 minggu).
Resiko:
          - Transmisi infeksi dan virus.
          - Penumpukan zat besi dalam darah.
Terapi khelasi zat besi:
          - Deferoxamine.
          - Deferasirox.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar