Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan
oleh mikroorganisme yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri
dan organisme lain (Dalimunthe, 2009). Sintesis protein adalah proses
pembentukan asam amino melalui kode gen yang dibuat DNA. Untuk kehidupannya,
sel mikroba perlu mensintesis berbagai protein. Sintesis protein berlangsung di
ribosom, dengan bantuan mRNA dan tRNA. Antibiotik
Penghambatan sintesis protein adalah antibiotik sebagai penghambatan dari
proses translasi dan transkripsi material genetik mikroorganisme.
A.
Klindamisin
Sifat
-
Efektif terhadap bakteri Gram-positif, termasuk
penicillin-resistant staphylococcus.
-
Merupakan narrow spectrum antibiotic
-
Antianaerobik pada klindamisin berguna untuk pneumonia
yang disebabkan oleh bakteri anaerob
-
Digunakan untuk infeksi tulang seperti osteomyelitis
Jalur
Biosintesis
-
Klindamisin merupakan antibiotik yang menghambat
sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit besar ribosom 50s pada bagian
atas dari peptidyl transferase.
-
Mencegah terbentuknya peptida pada proses transkripsi
Microorganisme
Penghasil
-
Klindamisin di produksi oleh Streptomyces
lincolnensis
-
Streptomyces lincolnensis merupakan bakteri
gram positif yang banyak ditemukan di tanah
Sintesis
Contoh
Sediaan Farmasi
Bentuk Sediaan:
Kapsul 150 mg dan 300 mg.
Indikasi:
Infeksi serius yang disebabkan oleh
organisme sensitif. Profilaksis bedah dan pengobatan infeksi pasca bedah yang
disebabkan oleh bakteri-bakteri anaerob.
Dosis:
Dosis:
Dewasa:
Infeksi
serius 150 - 300 mg setiap 6 jam; infeksi berat 450 mg setiap 6 jam.
Anak:
Infeksi
serius 8 - 16 mg / kgBB / hari terbagi dalam 3 - 4 dosis; infeksi berat 16 - 20
mg / kgBB / hari terbagi dalam 3 - 4 dosis.
Efek
Samping:
Reaksi hipersensitif, ruam,
pruritus, gatal, urtikaria, gangguan gastrointestinal, mual, muntah, diare,
kolitis.
B.
Tetrasiklin
Golongan Tetrasiklin yang pertama
ditemukan adalah klortetrasiklin yang dihasilkan oleh Streptomyces
aureofaciens. Diikuti oleh oksitetrasiklin dari Streptomyces rimosus.
Sifat
-
Berbentuk
kristal bubuk kuning, tidak berbau dan stabil diudara
-
Pada
paparan matahari yang kuat akan berubah menjadi gelap
-
Dalam
larutan dengan pH < 2, potensi berkurang
-
Cepat
rusak dalam larutan alkali hidroksida.
-
pH
larutan suspensinya berkisar 3,0-7,0
-
Disosiasi
konstan Pka adalah 3,3 ; 7,7 ;7,9
-
Lebih
stabil pada PH yang sedikit basa
-
Profil
kelarutan : 1 gram dalam 2500 ml air atau 50 ml etanol
-
Bebas
larut dalam HCL encer atau alkali hidroksida
-
Hampir
tidak larut dalam eter atau kloroform
Mikroba
Penghasil
-
Chlortetracycline adalah anggota pertama grup ini yang diisolasi dari bakteri Streptomyces
aureofaciens dan ditemukan oleh Duggar pada tahun 1948.
-
Hal itu kemudian
diikuti oleh ditemukannya
Oxytetracycline pada tahun 1950 dari bakteri Streptomyces rimosus.
Streptomyces aureofaciens
Phylum : Actinobacteria
Order : Actinomycetales
Family : Streptomycetaceae
Genus : Streptomyces
Gram : Positif
Habitat : Tanah
Streptomyces rimosus
Phylum : Actinobacteria
Order : Actinomycetales
Family : Streptomycetaceae
Genus : Streptomyces
Gram : Positif
Habitat : Tanah
Isolasi
dan sintesis
-
Antibiotika
golongan tetrasiklin yang pertama ditemukan adalah Klortetrasiklin yang
dihasilkan oleh Streptomyces aureofaciens.
-
Kemudian
ditemukan Oksitetrasiklin dari Streptomyces rimosus. Tetrasiklin
sendiri dibuat secara semisintetik dari Klortetrasiklin, tetapi juga dapat
diperoleh dari spesies Streptomyces lain.
Biosintesis
Contoh
sediaan farmasi
Conmycini
•
Indikasi
Infeksi karena organisme yang peka terhadap tetrasiklin
Infeksi karena organisme yang peka terhadap tetrasiklin
•
Dosis
1 kaps 4 x/ hr. Brucellosis 500 mg 4 x/hr selama 3 minggu. Sifilis 30-40 g dalam dosis terbagi selama 15 hr.
1 kaps 4 x/ hr. Brucellosis 500 mg 4 x/hr selama 3 minggu. Sifilis 30-40 g dalam dosis terbagi selama 15 hr.
•
Efek
samping
Anoreksia, mual, muntah, diare, gossitis, disfagia, enterokolitis, lesi inflamasi, ruam makulopapular dan eritematosa, fotosensitif.
Anoreksia, mual, muntah, diare, gossitis, disfagia, enterokolitis, lesi inflamasi, ruam makulopapular dan eritematosa, fotosensitif.
C.
Kloramfenikol
Bakteri
penghasil
Organism name
|
Streptomyces
venezuelae MCRL-0376
|
Genus
|
Streptomyces
|
Family
|
Streptomycetaceae
|
Kingdom
|
Bacteria
|
Habitat
|
Soil
|
Gram Positive
|
|
Aerobic
|
|
Discovered by David Gottlieb
|
|
Chloramphenicol
was also isolated from
the moon snail,
Lunatia heros
|
Sintesis
-
Step I: Acetylation of the primary –NH2
moiety,
-
Step II: Interaction with formaldehyde (HCHO)
to induct the terminal primary –CH2OH function,
-
Step III: Reduction with aluminium
isopropoxide Al [OCH (CH3)2]3 to yield a mixture of the racemates of the threo
and erythro forms of para –NO2 Ph CH(OH) CH(NH2) CH2OH,
-
Step IV: Isolation of the threo racemate
and its resolution using camphorsulphonic acid, and
-
Step V: Condensation of the (–)enantiomorph
with methyl dichloroacetate.
Biosintesis
D.
Eritromisin
Dihasilkan
oleh Streptomyces
erythreus, Saccharopolyspora
erythraea dan Sarcina lutea. Antibiotik ini
tidak stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada suhu kamar tetapi cukup
stabil pada suhu rendah. Sebagai alternatif untuk pasien yang alergi penisilin
untuk pengobatan enteritis kampilobakter, pneumonia, penyakit Legionaire,
sifilis, uretritis non gonokokus, prostatitis kronik, akne vulgaris, dan
profilaksis difetri dan pertusis.
Nama Binomial : Sarcina
Klasifikasi:
Kingdom : Bakteri
Phylum : Firmicutes
Class : Clostridia
Marga : Clostridiales
Famili : Clostridiaceae
Genus :
Sarcina
Spesies : Sarcina
Lutea
Cara Kerja