Minggu, 20 Maret 2016

ATEROSKLEROSIS

Definisi dan Etiologi

Aterosklerosis adalah penyakit yang diakibatkan kareba adanya lemak yan  terkumpul di bagian bawah lapiran dalam dinding arteri. Aterosklerosis ini diakibatkan karena adanya pembentukan plak aterosklerosis/atheroma.
Arteriosklerosis ini dapat diakibatkan karena beberapa hal, yakni :
·         Usia
Semakin bertambahnya usia, maka penumpukan plak aterosklerosis akan semakin besar, sehingga dapat memperbesar kemungkinan adanya penyakit lain. Hal ini diakibatkan karena aterosklerosis dapat mengganggu fungsi organ yang ada dalam tubuh
·         Riwayat Keluarga
Jika anda memiliki orang tua atau saudara dengan aterosklerosis, maka anda memiliki resiko terkena aterosklerosis dua kali lebih besar dibandingkan dengan populasi pada umumnya
·         Jenis Kelamin
Pria lebih berisiko terkena arteriosclerosis dibandingkan dengan wanita. Hal ini dikarenakan pria memiliki hormone testosterone. Akan tetapi pada wanita yang telah mengalami menapouse juga memiliki resiko yang tinggi terkena ateriosklerosis, hal ini dikarenakan pada wanita yang telah mengalami menapouse kadar prostaglandin yang dihasilkan menjadi semakin berkurang. Hal inilah yang dapat memicu timbulnya plak ateriosklerosis.
·         Kadar Kolesterol HDL rendah dan LDL tinggi
HDL bertugas mengangkut kolesterol dari jaringan ke hati untuk dimetabolisme menjadi garam empedu. Sementara LDL berfungsi mengangkut kolesterol dari hati menuju jaringan. Apabila kadar HDL rendah dan LDL tinggi, maka akan banyak kolesterol yang menumpuk di jaringan, termasuk jaringan endotel pada pembuluh darah arteri. Kolesterol yang disimpan akan membuat jaringan endotel semakin membesar ke arah dalam dan menyempitkan bahkan menyumbat arteri.
·         Hipertensi
Tingginya tekanan darah biasanya disebabkan karena konsentrasi darah yang tinggi. Konsentrasi darah yang tinggi membuat viskositas (kekentalan) darah meningkat sehingga dapat menyumbat pembuluh darah arteri apabila melewatinya.
·         Diabetes Melitus
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada bagian dalam arteri dalam jangka panjang. Kerusakan arteri berpotensi berkembang menjadi aterosklerosis.



Patofisiologi

Pembentukan plak aterosklerosis :
Pada awalnya terdapat small LDL yang membawa kolesterol masuk ke dalam sel endothelium. Small LDL yang masuk ini berbahaya karena mudah teroksidasi. Setelah small LDL ini teroksidasi, maka ia akan merangsang sel makrofag untuk menfagositosisnya. Hal ini dikarenakan sel makrofag menganggap bahwa small LDL yang telah teroksidasi ini adalah benda asing.
Setelah adanya fagositosis dari LDL, maka makrofag ini akan membentuk foam cell (sel busa). Foam cell yang terbentuk ini akan menempel dan kemudian mongering pada pembuluh darah. Foam cell ini akan menstimulasi smooth muscle cell proliferation sehingga akan terbentuk plak ateriosklerosis/atheroma.
Dinding arteri yang terdapat banyak plak ateriosklerosis ini semakin lama akan menjadi semakin kaku, hal ini dikarenakan plak ateriosklerosis yang terbentuk semakin lama akan semakin menempel pada dinding dalam arteri. Sehingga dinding arteri yang mengalami arteriosclerosis ini akan kehilangan kelenturannya. Selain itu arteri ini juga akan semakin menyempit dikarenakan plak ateriosklerosis yang semakin banyak.
Plak ateriosklerosis yang semakin banyak ini akan berkumpul dan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah arteri. Plak aterosklerosis yang pecah ini akan mengakibatkan pembentukan thrombus. Thrombus inilah yang juga dapat mengakibatkan pembulug darah yang terkena aterosklerosis ini akan menjadi semakin sempit. Selain itu thrombus ini dapat pula terlepas dan kemudian mengalir bersama dengan aliran darah sehingga menyebabkan penyumbatan pada tempat yang lainnya.

Plak aterisklerosis yang terbentuk pada dinding dalam pembulug arteri

Mekanisme yang terjadi pada Aterosklerosis


          Gejala
Aterosklerosis sedang (mild atherosclerosis) biasanya tidak memiliki gejala. Pasien baru akan mengalami gejala ketika arteri sangat sempit atau tersumbat sehingga tidak dapat mensuplai darah yang cukup ke organ atau jaringan.
Gejala aterosklerosis moderate sampai severe bergantung pada letak arteri yang terpengaruhi
1.      Arteri jantung : Sakit pada dada atau angina (rasa sakit pada dada yang disebabkan otot jantung kurang mendapatkan darah yang kaya akan oksigen)
2.      Arteri menuju otak: Rasa lumpuh atau lemah yang tiba-tiba pada tangan atau kaki, sulit berbicara, atau otot yang kendor di muka
3.      Arteri pada tangan dan kaki: Gejala penyakit arteri perifer (contoh: intermittent claudication[nyeri kaki ketika berjalan])
4.      Arteri menuju ginjal: Tekanan darah tinggi atau gagal ginjal
5.      Arteri menuju genital:
                                                                    i.      Gejala pada laki-laki: disfungsi ereksi
                                                                  ii.      Gejala pada wanita: Tekanan darah tinggi dapat mengurangi aliran darah menuju vagina
Diagnosa Klinik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter:
     Denyut lemah atau tidak ada sama sekali di bawah area yang menyempit pada arteri
     Tekanan darah yang menurun pada alat gerak yang terpengaruhi
     Suara (bruit) dari arteri yang terdengar melalui stetoskop
     Tanda-tanda aneurisme (penyakit pembuluh darah otak yang melembung seperti balon. Akan pecah bila tekanan darah dalam pembuluh darah terlalu kuat. Dapat menyebabkan kematian) pada abdomen atau di belakang lutut
     Adanya bukti proses penyembuhan darah yang lama pada area dimana aliran darah yang dibatasi
 Dokter akan menemukan tanda-tanda arteri menyempit, membesar, atau mengeras. Setelah pemeriksaan fisik, dokter akan menganjurkan kita untuk melakukan satu atau lebih tes diagnostik menurut hasil pemeriksaan fisik.
Tes Diagnostik
1.    Blood test
                 Untuk mengidentifikasi level kolesterol dan gula darah yang meningkat dan Sebelum tes, pasien  harus berpuasa selama 9-12 jam
2.    Doppler Ultrasound
                 Pengukuran ini membantu dokter  mengetahui kecepatan aliran darah pada arteri , Alat Doppler ultrasound digunakan untuk mengukur tekanan darah pada berbagai tempat di tubuh termasuk tangan dan kaki
3.    Ankle-Brachial Index
                 Untuk mengetahui adanya aterosklerosis pada arteri di tungkai dan kaki, Dokter akan membandingkan tekanan darah pada pergelangan kaki dengan tekanan darah pada lengan, Bila terdapat perbedaan yang abnormal pada ankle brakial index, hal tersebut mengindikasikan penyakit perifer vaskuler, yang biasanya disebabkan oleh aterosklerosis
4.    ECG
                 ECG merekam sinyal elektrik selama mereka melewati jantung, ECG dapat menunjukkan bukti serangan jantung sebelumnya
5.    Stress test
                 Atau Exercise stress test , Digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana jantung bekerja selama aktivitas fisik.
6.    Cardiac Catheterization and angiogram
                 Dapat menunjukkan jika arteri koroner menyempit atau tersumbat, Pewarna cair diinjeksikan ke dalam arteri jantung menggunakan kateter. Jika pewarna memenuhi arteri, arteri tersebut akan visible dengan sinar-X, dan menunjukkan area penyumbatan.            
Test lainnya
Ultrasound, CT scan, atau MRA (magnetic resonance angiography) untuk mengetahui keadaan arteri. Tes-tes ini dapat menunjukkan pengerasan dan penyempitan arteri besar, aneurisme, dan deposit kalsium pada dinding arteri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar